Bawaslu Bintan Usulkan Perbaikan Data Pemilih ke KPU, Ini Alasannya

Bawaslu Bintan Usulkan Perbaikan Data Pemilih ke KPU, Ini Alasannya

Komisioner Bawaslu Bintan, Dumoranto Situmorang dan Komisioner KPU Bintan, Haris Daulay.

Bintan, Batamnews - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau melayangkan surat saran perbaikan data pemilih berkelanjutan.

Saran ini disampaikan ke KPU Bintan menyusul ada 100 orang yang meninggal dunia dan pindah domisili di kabupaten tersebut.

Koodinator Divisi Pengawasan Hubungan Antar Lembaga dan Humas Bawaslu Bintan, Dumoranto Situmorang, mengatakan surat saran perbaikan dengan Nomor 008/PM.00.02/K.KR-02/VII/2021 itu sudah dilayangkan ke KPU Bintan pada 21 Juli 2021.

"Dengan surat ini kita kasih masukan agar dapat pemilih berkelanjutan diperbaiki. Kita minta segera ditanggapi saran tersebut," ujar Dumo, kemarin.

Usai pelaksanaan pilkada, KPU Bintan terus melakukan pendataan pemilih secara berkelanjutan. Tujuannya agar semua masyarakat nantinya terdata sehingga dapat menggunakan hak suaranya pada pesta demokrasi yang akan datang.

Dalam proses pendataan tersebut, Bawaslu Bintan wajib mengawasinya. Bahkan pihaknya turun ke lapangan di masa pandemi Covid-19 ini untuk memastikan semuanya berjalan sesuai aturan yang ada. 

"Kami turun ke lapangan juga untuk memastikan data pemilih itu. Mulai dari koordinasi ke pihak RT/RW hingga mengecek dan menelusuri langsung ke masyarakat untuk mengambil sampling," jelasnya.

Dari hasil penelusuran di 5 kecamatan didapati ada 100 orang yang berubah status kependudukannya yaitu ada yang meninggal dunia, pindah domisili, dan menjadi aparat keamanan. 

Rinciannya adalah Kecamatan Bintan Utara ada 19 orang meninggal dunia dan pindah keluar 3 orang. Lalu, Kecamatan Teluk Bintan ada 10 orang meninggal dunia, 3 orang pindah datang, dan 24 orang pindah keluar.

Berikutnya, Kecamatan Gunung Kijang ada 2 orang meninggal dunia, 8 orang pindah datang serta 4 orang pindah keluar. Kecamatan Toapaya ada 3 orang meninggal dunia, 8 orang pindah datang, dan 6 orang pindah keluar.

Kemudian di Kecamatan Teluk Sebong didapati 4 orang meninggal dunia, 2 orang pindah datang, 3 orang pindah keluar dan 1 orang beralih status dari sipil ke TNI/Polri.

"Itu semua sampling dari hasil kami jemput bola langsung koordinasi dengan RT di 5 kecamatan. Sedangkan 5 kecamatan lagi menunggu reda pandemi Covid-19 ini dulu karena sekarang tatap muka sangat sulit dan rawan," katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews