Kader Muda NU Desak PKB Batam Lebih Aspiratif

Kader Muda NU Desak PKB Batam Lebih Aspiratif

Aktivis Muda NU, Ahmad Firmansyah.

Batam, Batamnews - Kader muda Nahdlatul Ulama (NU) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mendesak Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Batam benar-benar menjadi wadah politiknya warga Nahdliyin. Sebab, NU dan PKB tidak akan terpisahkan.

Namun kini keduanya dirasa memiliki jarak dan komunikasi juga tidak mesra lagi. Kemesraan itu pada saat terjadi momentum politik seperti pemilihan legislatif ataupun pemilihan kepala daerah saja.

"Jadi kita berharap yang seperti ini tidak ada lagi. Kita berharap PKB Batam benar-benar aspiratif terhadap suara-suara dari warga Nahdliyin di kota ini," kata Aktivis Muda NU, Ahmad Firmansyah, Rabu (21/7/2021) dalam rilisnya.

Pria yang juga sebagai Ketua PC Ansor Batam itu juga menyebutkan bahwa sinergitas antara PKB dan NU akan menguntungkan secara politik jika komunikasi terjalin dengan baik. Bahkan, apa yang dicontohkan DPP PKB di jaman kepemimpinan Gus Amik sungguh patut dicontoh sampai di tingkat daerah.

Baca juga: Kadin Optimis Ekonomi dan Kesehatan Batam Pulih Jika Warga Taat Prokes

"Gus Amik sebagai Ketua Umum PKB sangat piawai meramu potensi yang ada di internal NU. Kehebatan Gus Amik dalam mengakomodir aspirasi warga Nahdliyin di tingkat nasional, membawa berkah besar bagi PKB sehingga masuk partai besar yang layak diperhitungkan," ujar Ahmad.

Namun, Ahmad mengatakan kalau hal itu tidak terjadi di Batam. Selama ini DPC PKB Batam secara kelembagaan dianggap kurang aspiratif terhadap isu-isu yang berkaitan dengan NU dan kepentingan warga Nahdliyin.

Untuk itu, Ia berharap agar kedepan dalam penyusunan kepengurusan baru, persoalan yang sangat fundamental ini harus menjadi isu pokok yang harus dituntaskan.

"Mungkin secara personal, iya, beberapa dewan dari PKB memiliki hubungan dengan NU, tapi secara kelembagaan, sangat terlihat sekali gap yang ada," ujarnya.

Untuk itu, dia berharap ini semua bisa dilakukan evaluasi. Sangat mudah membangun sinergitas NU dan PKB, apalagi keduanya memiliki kesamaan kultur.

Baca juga: Ribuan Pasien Isoman di Batam Bakal Diungsikan ke Dormitori Industri

"PKB itu lahir dari NU, digagas para kyai NU, dibahas di kantor PBNU, di deklarasikan oleh sesepuh NU, jadi sudah semestinya kultur NU bisa kuat di dalamnya. PKB Batam harus mampu mengakomodir aspirasi warga Nahdliyin di kota ini sehingga tidak dibidik partai lainnya," jelas Ahmad. 

Ketika disinggung mengenai Musyawarah Cabang (Muscab) PKB Batam, Ahmad menyerahkan sepenuhnya pada pemegang kebijakan.

Menurutnya Partai memiliki mekanisme sebagaimana tertuang dalam AD/ART. Pihaknya hanya berharap siapapun yang terpilih nantinya, mampu mengakomodir kepentingan Nahdliyin.

"Soal Muscab, saya hanya kader muda NU. Saya hanya bersuara mengenai apa yang saya lihat dan saya dengar dari para kyai saya di PC NU Batam. PKB tentu punya mekanisme bagaimana proses penjaringan ketua, tapi kita berharap siapapun yang muncul ke permukaan, mampu mengakomodir kepentingan NU dan semua banom di dalamnya. Bisa benar-benar mengembalikan PKB sebagai wadah politiknya warga Nahdliyin. PKB harus kembali ke NU, kembali mendengarkan orang tuanya," ucap Ahmad.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews