Pemkab Meranti Berinovasi Turunkan Stunting Lewat `Si Denting`

Pemkab Meranti Berinovasi Turunkan Stunting Lewat `Si Denting`

Pelaksanaan rakor dan sosialisasi "Si Denting".

Meranti, Batamnews - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Meranti, Riau, terus berinovasi untuk menurunkan prevalensi stunting. Salah satunya dengan membangun dan menyosialisasikan Aplikasi Deteksi Dini Cegah Stunting (Si Denting).

Aplikasi berbasis Android ini disosialisasikan Pemkab Meranti dalam acara Rapat Koordinasi Pemantapan Manajemen Data Stunting dan Sosialisasi Aplikasi “Si Denting” yang dilaksanakan di Aula Kantor Camat Tebingtinggi Barat, Kamis (1/6/2021).

Pengenalan aplikasi dilakukan langsung oleh Kepala Badan Perencanaan Pembanguan Daerah (Bappeda) Meranti selaku Koordinator Tim Koordinasi Pencegahan dan Penanggulangan Stunting (TKP2S) setempat, yang diwakili oleh Kabid Pemerintahan dan Pembanguan Manusia (PPM) Rosita.

Baca juga: Dewi Kumalasari Ajak Warga Kepri Gemar Makan Ikan, Banyak Gizi-Bikin Cerdas

Sementara itu, peserta rakor dan sosialisasi terdiri dari Ahli Gizi Puskesmas Alai, Kades, bidan desa, Kader Pembangunan Manusia, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Penyuluh Keluarga Berencana (KB), Pendamping Lapangan KB, Penyuluh Pertanian, tokoh masyarakat dan lainnya.

Dalam pemaparannya, Rosita menyebutkan bahwa Si Denting ini merupakan salah satu aplikasi yang dibangun dalam mendukung komitmen Pemkab Meranti untuk menyajikan data intervensi stunting yang akurat dan tepat.

“Kendati telah dipercaya oleh Pemprov Riau sebagai kabupaten terbaik pertama dalam Penilaian kinerja stunting tingkat Provinsi Riau selama dua tahun berturut-turut (2020-2021), bukan berarti kami lantas merasa puas," ucapnya.

"Kami terus berupaya berinovasi untuk mempercepat penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Kepulauan Meranti. Sehingga, target zero stunting di Kepulauan Meranti tercapai,” sambung Rosita.

 

Aplikasi ini, menurut Rosita, merupakan aplikasi yang digagas pembangunannya oleh Bappeda Meranti, selaku Koordinator TKP2S daerah setempat.

Gagasan membangun sistem ini, berangkat dari keinginan Pemkab Meranti dalam merencanakan, melaksanakan, memonitoring, sekaligus mengevaluasi pelaksanaan konvergesi pencegahan dan penurunan stunting dari lini paling bawah. Mulai dari keluarga, desa, kecamatan hingga ke tingkat kabupaten.

“Melalui sistem 'Si Denting' ini nantinya pelaku konvergensi mulai dari desa, kecamatan, sampai ke tingkat kabupaten akan mudah memantau dan mengevalusi pelaksanaan konvergensi di berbagai tingkatan. Terutama kinerja pelaku konvergensi di tingkat desa. Kepala desa misalnya, bisa memantau kinerja kader posyandu dan bidan desa dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan, sekaligus bisa memantau kasus stunting di desa-nya setiap bulan,” jelas Rosita.

Secara teknis, aplikasi ini akan dijalankan bidan dan kader desa dengan cara menginput aktivitas terkait dengan perkembangan keluarga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Khususnya menyangkut indikator intervensi stunting dengan sasaran ibu hamil, bayi usia di bawah dua tahun dan balita.

Baca juga: Minimalisir Gizi Buruk, FK3 Meranti Beri Makanan Tambahan ke Penderita Stunting

“Misalnya terkait aktivitas Posyandu, nanti bidan desa akan menginput balita dan ibu hamil yang datang ke Posyandu. Jika ada yang tidak hadir, akan langsung ada pemberitahuan di aplikasi. Kemudian kader akan mengambil tindakan, seperti mendatangi rumah orang tua balita,” jelasnya.

Di sisi lain, Camat Tebingtinggi Barat, Said Zamhur menyambut antusias keberadaan aplikasi tersebut. “Kami berharap dengan adanya aplikasi ini nantinya akan memudahkan bagi kami di kecamatan untuk memperoleh informasi terkait penanggulangan stunting di desa wilayah kerja kami," harapnya.

Kepala Puskesmas Alai, Kecamatan Tebingtinggi Barat, dr Moses mengaku bahwa pihaknya cukup terbantu dengan keberadaan aplikasi ini dalam menghimpun data Stunting yang lebih akurat dari kader di lapangan.

"Melalui aplikasi ini nantinya kami berharap bisa memantau perkembangan Stunting di Kecamatan Tebingtinggi, khususnya intervensi bidang kesehatan setiap bulannya,” ucap Moses.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews