Kisah Pilu Pasutri Nakes, Istri Meninggal Kena Corona Saat Hamil

Kisah Pilu Pasutri Nakes, Istri Meninggal Kena Corona Saat Hamil

Foto: Dok. pribadi Muhamad Syahroni.

Batam, Batamnews - Kasus positif Corona di Tanah Air semakin meningkat. Para tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja menangani Corona pun ikut terpapar.

Pahlawan yang gugur karena COVID-19 itu salah satunya seorang bidan yang sedang hamil ini. Kisah kepergiannya bersama sang bayi dalam kandungannya viral setelah diunggah ke TikTok.

Kisah tersebut diunggah oleh Nurhasanah lewat akun TikToknya @perawatbnnkkrw. Dalam video unggahannya tersebut, tampak dua orang nakes dan seorang pria yang menangis tersedu-sedu mendorong kereta jenazah. Momen tersebut disaksikan oleh rekan nakes lainnya.

"Ini temen aku sekaligus sebagai nakes dan pahlawan COVID-19 di sebuah salah satu RS daerah Bekasi. Dia sedang hamil namun harus tetap bekerja di masa pandemi ini karena sudah menjadi kewajiban seorang nakes," tulis akun TikTok @perawatbnnkkrw.

Pria yang menangis saat mendorong peti jenazah itu berdasarkan unggahan Nurhasanah, diketahui sebagai suami dari sang bidang yang meninggal dunia bersama anak dalam kandungannya. Pria itu tak sanggup membendung kesedihannya. Dia langsung terdiam lemas dan jongkok di samping kereta jenazah sang istri.

Foto: Dok. pribadi Muhamad Syahroni.

"Dia terpapar COVID-19 lalu meninggal beserta adik bayi yang ada dalam kandungannya. Dan yang jongkok itu suaminya, yang tabah ya Ronnnn dimana nyeseknya ditinggal istri+adik bayi dalam kandungan," demikian Nurhasanah menulis dalam unggahan TikToknya.

Rekan sesama nakes pun turut mengantarkan kepergiannya dengan banjir air mata. "Semoga teh is husnul khatimah aamin dan insya allah syahid. Terimakasih sudah menjalankan peran nakes dan pahlawan COVID-19, tugasmu sudah selesai Allah lebih sayang teh Is dan adik bayi," doa akun TikTok @perawatbnnkkrw.

Dilansir Batamnews dari Wolipop yang mewawancarai suami dari bidan Is yang meninggal dunia dalam kondisi hamil karena terinfeksi COVID-19. Suami bidan Is bernama Muhamad Syahroni.

Syahroni mengaku sudah mengetahui kalau cerita istrinya meninggal dunia dalam kondisi hamil viral di media sosial. Dia pun ingin berterimakasih kepada warganet karena sudah ikut mendoakan istrinya.

"Nggak papa videonya viral, saya justru berterimakasih karena semakin banyak yang mendoakan istri saya. Saya juga nggak menyangka akan seviral ini. Kalau saya ceritakan kebaikannya, tidak akan habis, istri yang soleha, baik penyayang, ramah, dan banyak lagi," kenang Syahroni kepada Wolipop, Sabtu (26/2/2021).

 

Muhamad Syahroni dan Ismatul Maula Ulyah. Foto: Dok. pribadi Muhamad Syahroni.

Awal Gejala COVID-19

Pria yang akrab disapa Roni itu mengatakan dalam kesehariannya dia bekerja sebagai perawat dan istrinya seorang bidan di Rumah Sakit Cibitung Medika, Bekasi, Jawa Barat. Roni pun menjelaskan jika ia dan istrinya yang bernama lengkap Ismatul Maula Ulyah mengalami gejala COVID-19 pada 4 Juni 2021.

"Awal gejala bareng kita berdua, cuma saya terlebih dulu yang batuk, pilek dan demam. Saya sudah tidak ada keluhan, istri saya yang sakit, persis sama keluhannya, cuma karena ada kandungannya, jika dia batuk terasa keram perutnya," tutur Roni.

Roni menuturkan jika Isma mengalami sesak dan semakin lama sesaknya semakin meningkat. Dan sang istri pun harus dirawat di rumah sakit.

"Saya sendiri menemani di ruangan karena saya juga perawat, walaupun saya juga positif saya memakai APD lengkap selama menemani istri saya. Jika saya di rumah saya video call. Selalu menanyakan kondisinya, memberi semangat dan support ketika video call maupun langsung," kenangnya.

 

Muhamad Syahroni dan Ismatul Maula Ulyah. Foto: Dok. pribadi Muhamad Syahroni.

Bidan Isma sedang mengandung anak keduanya saat terpapar virus Corona. Dan Roni mengungkapkan, istrinya menghembuskan nafas terakhirnya pada 23 Juni 2021 pukul 14.30 WIB.

"Paginya kita sempet komunikasi, dia cuma bilang, "anak kita", saya tanya kondisi dia katanya lagi sesek, saturasi 88. Itu karena dia stres panik, ketika mendeteksi denyut jantung janin atau DJJ tidak ketemu," lanjut Roni.

"Dan semalamnya itu dia tidak merasakan gerakan bayinya, setelah kurang lebih satu jam di DJJ ulang alhamdulillah ketemu, dia juga ngabarin. Karena terlanjur kondisinya memburuk hingga sorenya sudah tiada," imbuhnya.

Saat menndengar kabar sang ibu sudah tiada, anak pertama Roni dan Isma, Muhammad Ahza Ammar Hazim (8 tahun) sangat terpukul dan sedih. Roni dan keluarganya pun saling memberikan kekuatan agar tetap tabah.

Di akhir wawancara, Roni memberikan pesan agar masyarakat tetap #dirumahaja dan mematuhi protokol kesehatan. "Tetap patuhi protokol kesehatan, jaga kesehatan, makan minum dan istirahat cukup jika sudah ada gejala. Insya Allah pandemi ini masa kelam ini, akan hilang," pungkas Roni.

Muhamad Syahroni dan Ismatul Maula Ulyah. Foto: Dok. pribadi Muhamad Syahroni.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews