Ada Ramalan Suram Bisnis Penerbangan dari Singapura

Ada Ramalan Suram Bisnis Penerbangan dari Singapura

(Foto: ilustrasi)

Singapura, Batamnews - Menteri Keuangan (Menkeu) Singapura Lawrence Wong mengatakan perjalanan udara di Asia belum bisa dibuka dalam waktu dekat. Banyak negara di kawasan ini mengalami peningkatan kasus Covid-19 menjadi penyebab.

"Saya agak kurang optimis tentang prospek perjalanan udara," kata Wong, yang juga mengepalai gugus tugas virus corona Singapura, dikutip dari CNBC International, Rabu (16/6/2021).

Baca juga: Sandal Selalu Hilang Sebelah, Warga Singapura Ungkap Sosok Pencurinya

"Kawasan ini masih menghadapi gelombang infeksi yang bergulir, dan tingkat vaksinasi di banyak negara di kawasan ini masih belum cukup tinggi. Jadi saya tidak berpikir kita akan dapat melihat perjalanan terbuka dan gratis di kawasan ini, khususnya, dalam waktu dekat."

Singapura adalah negara kota Asia Tenggara tanpa pasar perjalanan udara domestik. Perjalanan internasional tiba-tiba terhenti pada tahun lalu karena pandemi. Ini merugikan sektor penerbangan dan pariwisata Singapura yang jadi dua kontributor utama pertumbuhan ekonomi.

Wong mengatakan pemerintah Singapura terus berbicara dengan rekan-rekannya di kawasan itu tentang pengaturan "jalur perjalanan yang aman". Dia tidak menyebutkan tempat-tempat yang dibicarakan Singapura.

"Mungkin di antara negara-negara dengan infeksi rendah dan stabil, kami mungkin memiliki beberapa pengaturan perjalanan. Mungkin bagi pemudik yang sudah divaksin, mungkin ada manfaatnya dalam hal waktu karantina yang lebih singkat," kata Wong.

"Tetapi sebagian besar ... semua itu tidak akan sesuai dengan apa yang dulu kita miliki sebelum Covid. Jadi perjalanan udara, saya khawatir, akan membutuhkan waktu untuk pulih."

Singapura memiliki perjanjian gelembung perjalanan udara dengan Hong Kong yang memungkinkan para pelancong untuk melewati karantina. Tetapi peluncuran skema telah ditunda dua kali, yakni November 2020 dan Mei 2021 karena wabah Covid baru.

Baca juga: Grand Prix Formula 1 Singapura Kembali Batal Digelar

Pekan lalu, Perdana Menteri Singapura dan Australia mengatakan mereka akan bekerja menuju pengaturan gelembung perjalanan udara antara kedua negara.

Asia, tempat virus corona pertama kali terdeteksi, mengalami lonjakan infeksi dalam beberapa bulan terakhir. Mulai dari negara berkembang, seperti India dan Nepal, hingga ekonomi yang lebih maju termasuk Jepang dan Taiwan mengalami kebangkitan kasus.

 

Singapura juga mengalami peningkatan kasus baru bulan lalu setelah berhasil menahan wabah. Ini membuat pemerintah memperketat langkah-langkah jarak sosial.

Wong mengatakan aturan itu telah berhasil. Ia juga menegaskan kembali tujuan pemerintah untuk memiliki setidaknya 50% dari populasi divaksinasi penuh pada bulan Agustus. Sekitar 2,7 juta orang, atau 47% dari populasi negara itu, telah menerima setidaknya dosis pertama vaksin Covid pada awal pekan ini.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews