Sejarah Penemuan Kasus Pertama Covid-19 di Provinsi Kepri dan Batam

Sejarah Penemuan Kasus Pertama Covid-19 di Provinsi Kepri dan Batam

Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Batam, Batamnews - Pandemi Covid-19 menyebar ke seluruh dunia sejak ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada 2019. Virus yang awalnya misterius itu akhirnya diberi nama Covid-19

Komite Internasional untuk Taksonomi Virus (ICTV) telah memberikan nama resmi virus corona baru itu yakni severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO) sepakat memberi nama resmi penyakit ini Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Baca juga: Menelusuri Awal Mula Tersebarnya Virus Corona, Diduga dari Pasar Ini

Umat manusia dan ilmu pengatahuannya di seluruh dunia hingga kini masih bertarung dengan virus ini. Mulai dari melakukan penelitian untuk menciptakan vaksin dan langkah-langkah pencegahan. Virus ini belakangan mulai bermutasi dengan tantangan baru bagi umat manusia.

Sejak corona yang mewabah di China sampai ke Singapura, Provinsi Kepri menjadi daerah yang paling waspada setahun lalu. Pasalnya daerah ini menjadi pintu masuk internasional, terutama Batam dan Bintan.

Uniknya sejak Wuhan perlahan mulai normal Maret 2020 dan lockdown kota itu kembali dibuka, Corona malah kadung menyebar hingga seluruh pelosok dunia. Cerita horor Corona pun baru dimulai di Kepri.

Kasus corona pertama di Kepri, seorang penjual tahu Tanjungpinang yang tertular saat berobat ke Malaysia

Flashback ke belakang, kasus Covid pertama di Kepri terungkap 17 Maret 2020. Juru bicara pemerintah dalam penanganan covid-19 pada saat itu, Achmad Yurianto mengumumkan sejumlah temuan kasus di Indonesia termasuk di Kepri, Selasa (17/3/2020).

Pasien pertama itu diisolasi di RSUP Kepri Ahmad Thabib, Tanjungpinang, Provinsi Kepri kala itu. Ia dinyatakan positif corona setelah melalui uji spesimen sebelumnya. 

Dari konfrensi pers yang digelar oleh Dinkes Kepri dan Dinkes Kota Tanjungpinang, pria berusia 71 tahun tersebut sempat berkunjung ke Johor Bahru, Malaysia untuk berobat pada 5 Maret 2020.

Kadinkes Kepri (waktu itu), Tjetjep Yudiana mengatakan pria itu ke Johor pada 5 Maret 2020 untuk berobat. Ia kemudian kembali ke Tanjungpinang melalui Pelabuhan Sri Bintan Pura.

"Yang bersangkutan berobat ke Johor sebelumnya nggak ada hubungan sama corona. Ia ada infeksi tiroid. Tanggal itu juga kembali ke Tanjungpinang sorenya," terang Tjetjep.

Kadinkes Tanjungpinang, Rustam mengatakan pria tersebut bekerja memproduksi tahu dan menjual tahu, warga Tanjungpinang. "Yang jelas yang bersangkutan sakit bukan saat menjual tahu," ujarnya.

Baca juga: Pasien Positif Corona di Tanjungpinang Penjual Tahu di Pasar

Sekitar 20 orang yang close contact dengan pria itu akhirnya dikarantina menjalani observasi di lokasi khusus RSUP Ahmad Thabib.  Pria tersebut sudah dinyatakan sembuh saat ini.

Kasus pertama di Batam

Kasus pertama di Batam dialami, Pendeta Sintiche Pattinaja Dethan, Ketua Majelis Jemaat GPIB Bahtera Hayat, Batam di Sagulung.  Ini merupakan kasus ketiga yang terjadi di Provinsi Kepri

Ia pun akhirnya meninggal usai dinyatakan positif corona. Ia merupakan salah satu peserta seminar jemaat GPIB di Aston Bogor pada Februari 2020. Diduga ia tertular dari klaster Bogor tersebut.

Baca juga: Pdt Sinitiche di Batam Meninggal Terjangkit Covid-19, Sebelumnya 4 Pendeta Meninggal

Sebelumnya 4 pendeta yang ikut acara di Bogor dilaporkan meninggal dunia dan beberapa orang lainnya dirawat karena terindikasi Covid-19.

 

Kepala Daerah di Kepri tertular Covid-19, satu orang meninggal

Sementara itu, Covid juga menulari para kepala daerah dan sejumlah pejabat di Provinsi Kepri. Sebut saja nama-nama seperti, Isdianto yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Kepri. Kemudian Syahrul, yang saat itu masih menjadi Wali Kota Tanjungpinang.

Isdianto menjadi penyintas Covid yang akhirnya sembuh. Ia diduga tertular dari salah satu ajudannya. 

Namun Syahrul akhirnya meninggal dengan komplikasi penyakit yang dideritanya. Jabatan Syahrul akhirnya digantikan wakilnya Rahma yang kini dilantik sebagai Wali Kota Tanjungpinang hingga saat ini.

Baca juga: Pejabat di Sekeliling Gubernur Kepri Banyak Terpapar Corona

Kekinian nama Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Bupati Karimun, Aunur Rafiq yang terpapar Covid-19. Syukurnya Amsakar maupun Rafiq bisa sembuh dan beraktivitas kembali menjalankan tugasnya.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri, Tjetjep Yudiana sebelumnya mengakui, pejabat cukup rawan tertular. Sebab, para pejabat sangat aktif bepergian untuk melaksanakan tugas, dimana setiap bepergian menggunakan transportasi umum seperti pesawat atau kapal yang sangat tinggi resiko dalam penyebaran virus corona.

Pasien pertama sembuh di Batam

Pasien 08, menjadi pasien pertama yang sembuh Covid-19 di Batam. Wanita berusia 57 tahun tersebut disinyalir sebagai kasus awal dari munculnya Klaster Dinas Pemberdayaan Perempuan.

Baca juga: Pasien 08 Kasus Pertama Sembuh Corona di Batam!

Ia diduga tertular Covid-19 saat melakukan perjalanan ke luar kota. Awal penularan diduga ke salah seorang rekannya sesama PNS yang justru lebih dulu terkonfirmasi positif yakni pasien 07.

Tercatat belasan kasus muncul dari klaster PNS Dinas Pemberdayaan Perempuan Kota Batam saat itu.  Namun suami dari pasien 08 juga positif terjangkit Covid-19, yakni pasien 10 (64 tahun) dinyatakan meninggal dunia setelahnya.

 

Kasus Covid saat Ini di Batam

Data terkini dari Satgas Penanganan Covid-19 Kota Batam per 25 Mei 2021, sebanyak 822 orang dirawat. Sementara kasus meninggal total sudah 180 kasus.

Kumulasi jumlah kasus sejak pandemi di Batam yakni 8.499 kasus. Dari jumlah itu, sembuh sebanyak 7497 kasus. 

Persentase kesembuhan 88,21% dengan tingkat kematian Covid 2,12%. Sementara tingkat kasus aktif 9,672%.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews