Singapura, Batamnews - Sekolah di Singapura lockdown dan memberlakukan pembelajaran berbasis rumah penuh mulai Rabu (19 Mei) hingga akhir semester pada 28 Mei 2021.
Kebijakan ini diambil Pemerintah Singapura menyusul mengganasnya penularan Corona. Tak hanya sekolah umum, kebijakan ini juga berlaku bagi siswa dari sekolah pendidikan khusus.
Menteri Pendidikan Chan Chun Sing mengatakan pihak berwenang memahami bahwa peralihan ke pembelajaran berbasis rumah "dapat menyebabkan kecemasan pada beberapa orang tua".
“Tapi kami ingin meyakinkan semua orang tua dan siswa bahwa MOE (Kementerian Pendidikan) akan terus memberikan bantuan dan dukungan penuh kami kepada sekolah, para guru dan orang tua yang membutuhkan bantuan tambahan untuk melakukan penyesuaian ini,” katanya, Minggu (16/5/2021).
"Dan kami juga ingin menerapkan langkah-langkah untuk terus meminimalkan gangguan pada pembelajaran siswa kami," imbuhnya dilansir Channel News Asia.
Keputusan itu diambil setelah beberapa siswa sekolah dasar dinyatakan positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, dengan sebagian besar infeksi terkait dengan pusat pendidikan.
Baca: Waspada, Anak-anak Lebih Rentan Tertular Varian Corona Asal India
Pada konferensi media oleh satuan tugas multi-kementerian Covid-19, Chan mencatat bahwa beberapa mutasi baru dari virus corona "jauh lebih ganas" dan "tampaknya menyerang anak-anak yang lebih muda".
Jenis B1617 tampaknya lebih mempengaruhi anak-anak, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, mengutip direktur layanan medis kementerian Kenneth Mak.
“Jadi Anda akan melihat bahwa untuk sekolah-sekolah, responnya berbeda dibandingkan tahun lalu,” tambahnya.
Selama liburan bulan Juni, sekolah akan mengizinkan angkatan yang lulus untuk kembali dalam kelompok kecil jika diperlukan, dan ujian bahasa GCE O- dan A-Level tengah tahun akan dilanjutkan sesuai rencana dengan langkah-langkah ketat yang diberlakukan, kata Kementerian Pendidikan.
Komentar Via Facebook :