Pemprov Kepri Klaim 65 Persen Orangtua Siswa SMA/SMK Setuju Belajar Tatap Muka

Pemprov Kepri Klaim 65 Persen Orangtua Siswa SMA/SMK Setuju Belajar Tatap Muka

Ilustrasi. (Foto: Suara Surabaya)

Tanjungpinang - Lebih dari 50 persen kalangan orangtua siswa SMA/SMK di Provinsi Kepulauan Riau diklaim setuju aktivitas belajar tatap muka dimulai kembali.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Provinsi Kepri TS Arif Fadillah mengatakan klaim tersebut berdasarkan hasil survei pemerintah.

"Dari survei kita, sebanyak 65 persen orang tua setuju anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19," kata Arif di Tanjungpinang, Sabtu (9/1/2021). 

Sementara lanjut Arif ada sebanyak 20 persen orang tua tidak setuju dan meminta agar pembelajaran dilakukan secara daring. Sedangkan 15 persen lagi tidak memberikan tanggapan atau menyerahkan kepada pihak sekolah. 

"Itu hasil survei yang telah kita lakukan terkait pelaksanaan sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19 ini," ujarnya. 

Sekretaris Daerah Provinsi Kepri ini juga menambahkan, bahwa syarat utama bagi siswa/siswi yang diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka tahun ajaran 2020/2021 di masa pandemi Covid-19 yakni harus ada persetujuan orangtua. 

Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas Pendidikan Kepri awalnya merencanakan proses belajar tatap muka, bagi pelajar SMA/SMK/SLB digelar pada 4 Januari 2021 lalu, namun ada perubahan dan harus ditunda. 

"Beberapa minggu ini kita pantau setelah liburan tahun baru, dan yang direncanakan tanggal 4 Januari kita tunda. Karena banyak anak-anak ikut liburan ke luar daerah. Maka kita pantau setelah 15 hari nanti baru kita evaluasi lagi," ungkap Arif. 

Pekan depan, pihaknya akan menggelar rapat bersama Gubernur, yang sebelumnya memberikan arahan tentang prioritas sekolah menggelar pembelajaran tatap muka di wilayah Kabupaten Natuna, Anambas dan Lingga. 

"Sesuai arahan Gubernur, kita prioritaskan membuka sekolah di wilayah Natuna, Anambas dan Lingga. Selain itu pemerintah daerahnya telah mengajukan usulan 100 persen pembelajaran tatap muka di sekolah tingkat SMA," terangnya 

Ditambahkan Arif, Tim Satgas Covid-19 Kepri telah meninjau sekolah-sekolah di tiga kabupaten tersebut. Setelah ditinjau dan hasilnya sekolah di sana layak untuk dibuka belajar tatap muka. 

Karena salah satunya masih terkendala dengan masalah belajar daring atau sangat sulit untuk jaringan internet. Jaringan internet masih sangat terbatas di tiga daerah ini. 

"Hal itu merupakan pertimbangan awal, namun kami akan lakukan evaluasi dan dipelajari lagi. Saya sudah meminta Tim Satgas untuk survei semua sekolah, dan nantinya menjadi pilot project dalam penerapan protokol kesehatan," tuturnya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews