Babi Potong Dongkrak Ekspor Komoditas Pertanian Kepri Tahun 2020

Babi Potong Dongkrak Ekspor Komoditas Pertanian Kepri Tahun 2020

Ilustrasi.

Tanjungpinang - Nilai ekonomis ekspor dari sektor pertanian di Provinsi Kepulauan Riau periode Januari - November 2020 naik sebesar 14,36 persen dibanding tahun 2019 lalu. 

Kepala Karantina Tanjungpinang Raden mengatakan, peningkatan nilai ekspor pertanian Kepri 2020 ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah negara tujuan ekspor. 

Berdasarkan data Karantina Pertanian Tanjungpinang terdapat peningkatan jumlah negara tujuan ekspor dari 10 negara di tahun 2019 menjadi 18 negara di tahun 2020,. 

"Ke-18 negara tersebut yakni, Singapura, Amerika Serikat, Malaysia, Tiongkok, UEA, Inggris, Jepang, Kanada, Mesir, Montenegro, Pakistan, Turki, Brazil, India, Korea Selatan, Belanda, Prancis, dan Jerman," kata Raden di Tanjungpinang, Rabu (30/12/2020). 

Bukan itu saja terang Raden, di tahun 2020 terjadi penambahan ragam komoditas ekspor pertanian dari tujuh komoditas menjadi 13 komoditas yaitu babi potong, kroto, sarang burung wallet, madu, karet, arang, santan kelapa, tepung kelapa, biji melinjo, daun sirsak, bahan jamu, mahoni, dan kopi. 

Berdasarkan data IQFAST (Indonesia Quarantine Full Automation System) terjadi peningkatan volume dan nilai ekonomis ekspor babi potong dari Rp 797,3 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp 987,7 miliar di tahun 2020, dan kenaikan volume babi potong dari 278.231 ekor pada tahun 2019 menjadi 306.142 ekor di tahun 2020. 

"Selain babi potong, karet, arang, santan, tepung kelapa, pada tahun 2019 memiliki volume ekspor sebesar 12,3 juta ton naik menjadi 20,3 juta ton pada tahun 2020 dan nilai ekonomis sebesar Rp 200,7 miliar naik menjadi Rp397,4 miliar di tahun 2020," ujarnya. 

Ekspor pertanian Kepri yang meningkat ini tegasnya, adalah bukti bahwa sektor ini mampu bertahan dan bahkan sangat prospektif secara ekonomi, meskipun dilanda badai Covid-19. 

"Meski area pertanian di Kepri hanya sekitar 4 persen, namun memiliki daya saing yang menjanjikan. Karantina Pertanian memiliki kontribusi yang konkret dalam memastikan eksportasi berlangsung dengan lancar," ujar Raden.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews