Bintan - Seluruh objek wisata di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) terus berbenah untuk memberikan jaminan pelayanan keamanan, kenyamanan dan kesehatan kepada wisatawan di masa Pandemi Covid-19. Salah satunya yakni mengantongi sertifikat Clean, Health, Safety & Environment (CHSE).

Kepal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bintan, Wan Rudi Iskandar mengatakan, bisnis pariwisata juga merupakan bisnis kepercayaan. Maka pelaku usaha pariwisata harus bisa memberikan jaminan kepada pengunjung ataupun wisatawan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai standar protokol kesehatan.

"Jadi jaminan agar wisatawan percaya bahwa layanan yang diberikan itu sesuai standar protokol yaitu dengan adanya sertifikat CHSE. Protokol yang diterapkan juga harus sesuai dengan protokol CHSE tersebut," ujar Wan Rudi, Jumat (27/11/2020).

Kabupaten Bintan memiliki 60 lokasi yang jadi andalan objek wisata. 36 diantaranya hotel dan resort, sedangkan sisanya adalah restoran dan kelong. Kesemuanya telah mengajukan ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk pembuatan sertifikat CHSE tersebut.

Namun hingga kini baru 3 lokasi wisata yang telah mengantongi sertifikat CHSE itu. Lokasinya berada di Kawasan Pariwisata Lagoi. Sertifikat tersebut diberikan secara langsung oleh Menparekraf, Wishnutama Kusubandio beberapa bulan lalu.

"Sampai saat ini baru 3 lokasi wisata yang ada Sertifikat CHSE. Diantaranya Banyan Tree, Lagoi Bay, dan Cafe Yeach," jelasnya.

Kemenparekraf melalui APBN akan melakukan sertifikasi CHSE untuk lokasi wisata lainnya di Bintan sampai akhir Desember 2020 ini. Bagi restoran yang ingin mendapatkan sertifikat tersebut bisa melakukan registrasi dengan mendaftarkan tempat usahanya melalui online.

Disparbud Bintan juga melakukan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku usaha yang akan sertifikasi. Pelatihan CHSE itu telah dilaksanakan di Lagoi kemudian juga saat ini di Pantai Trkora tepatnya di Hello Bintan Beach Cottages.

Narasumbernya CHSE Jakarta. Yaitu tenaga audit dari Suconfindo dan surveyor CHSE. Merekalah yang di tugaskan oleh Kemenparekraf. Tujuan pelatihan itu agar mereka paham tentang CHSE ini termasuk penanganan protokol kesehatan Covid-19 dan Satgas Covid-19.

"Proses ferivikasi audit lapangan untuk sertifikasi tersebut sudah dilakukan. Sampai saat ini 40-an lokasi wisata sudah dicek lapangan dan memenuhi kriteria. Tinggal beberapa restoran yang masih proses registrasi dan mudah-mudahan akhir tahun ini selesai semua dan bisa mengantongi sertifikasi CHSE itu," pungkasnya.