Dirumorkan Bangkrut, Pendapatan AirAsia Malah Meningkat di Kuartal III 2020

Dirumorkan Bangkrut, Pendapatan AirAsia Malah Meningkat di Kuartal III 2020

CEO Grup AirAsia Tan Sri Tony Fernandes. (Foto: The Star)

Petaling Jaya - Grup AirAsia Bhd telah membukukan pendapatan 443 juta ringgit Malaysia untuk kuartal ketiga yang berakhir pada 30 September, menunjukan peningkatan 272% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya tetapi turun 86% tahun-ke-tahun (y-o-y).

Pendapatan segmen maskapai penerbangan turun 87% y-o-y tetapi tumbuh lima kali lipat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, menyusul peningkatan bertahap dalam kapasitas sejalan dengan permintaan karena negara-negara mulai melonggarkan lockdown dan pembatasan perjalanan.

Kerugian bersih AirAsia untuk kuartal tersebut melebar menjadi 851,78 juta ringgit Malaysia (RM) dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar 51,44 juta RM yang dilaporkan pada kuartal yang sama tahun lalu. 

Hal ini membuat kerugian bersihnya selama sembilan bulan pertama tahun finansial yang berakhir pada 31 Desember 2020 menjadi 2,66 juta RM. Demikian dikutip Batamnews dari The Star, Rabu (25/11/2020).

Dalam sebuah pernyataan kemarin, dikatakan kerugian itu disebabkan oleh kekurangan pendapatan di tengah permintaan perjalanan yang lemah karena perbatasan internasional tetap ditutup, meskipun ada pengurangan biaya tetap sebesar 50% y-o-y.

Sekitar 663 juta ringgit Malaysia dari kerugian tersebut berkaitan dengan turunnya aset hak guna dan biaya bunga sewa. Selain itu, grup tersebut terkena dampak kerugian lindung nilai bahan bakar sebesar 281 juta RM dan penurunan nilai piutang satu kali sebesar 444 juta RM, yang diimbangi dengan keuntungan pelepasan sebesar 394 juta RM.

CEO Grup AirAsia Tan Sri Tony Fernandes telah memproyeksikan kuartal yang lebih kuat ke depan dengan pelonggaran pembatasan perjalanan di seluruh dunia.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews