Proyek IPAL Batam 90 Persen Rampung, Siap Operasi 2021

Proyek IPAL Batam 90 Persen Rampung, Siap Operasi 2021

Bangunan IPAL di kawasan Bengkong Sadai yang sebentar lagi beroperasi. (Foto: ist)

Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam terus menggesa pengerjaan proyek Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL). 

Walaupun proyek sempat terkendala akibat cuaca dan pandemi Covid-19, pembangunan proyek yang bekerjasama dengan PT Hansol ini, sudah mencapai 90 persen hingga Oktober 2020. 

Untuk pipa utama dan sekunder sudah selesai 80,4 persen atau sepanjang 104 km terpasang dari 114 km target pemasangan pipa.
 
Sedangkan untuk pekerjaan lainnya seperti lima stasiun pompa yang akan beroperasi sudah 100 persen selesai pembangunan.  Begitupun proses pengerjaan Waste Water Treatment Plan (WWTP) di Bengkong Sadai juga telah selesai. 

Manajer Pengelolaan Lingkungan Badan Pengusahaan (BP) Batam, Iyus Rusmana mengatakan untuk sambungan rumah idari 11 ribu sambungan telah dikerjakan 8 ribuan sambungan. 

Pengerjaan sambungan rumah ini diambil dri daerah padat penduduk ke perumahan dengan warga yang lebih sedikit. 

“Kemarin karena Covid-19 ini kita sempat terhenti. dan ini langsung kami gesa lagi, untuk pengerjaan tiga ribu sambungan rumah sisanya seperti Duta Mas dan Sukajadi. Satu rumah kurang lebih sehari dua hari pengerjaan,” kata Iyus. 

Pengerjaan sambungan connecting ke rumah-rumah juga akan segera dimulai, dari perumahan terdekat stasiun pompa 1 di perumahan Aku Tahu dan area sekitar Vihara Maitreya. 

Target penyelesaian pengerjaan IPAL mundur dari akhir 2020 ke 2021. Namun BP Batam menjamin proyek ini akan tetap beroperasi di 2021. 

Untuk pengoperasian pada 2021 akan dilakukan serentak jika bisa dikerjakan sesuai target. Namun jika masih ada yang belum selesai akan dioperasikan secara bertahap di 43 peruamahan.

Untuk komisioning proyek ini akan dilakukan pendampingan oleh PT Hansol selama 6 bulan untuk operasional. Setelah itu akan dikelola oleh BP Batam, dan ada kemungkinan bisa dikerjasamakan dengan swasta seperti pengelolaan air baku. 

“Sekarang kita manfaatkan dulu tenaga kerja yang ada. Tenaga kerja IPAL Batam Center kan juga sudah ada tenaga ahli yang beroperasi dan setelah itu mungkin kita membutuhkan 20 lagi tenaga kerja di teknik, analis dan kimia di labor, manajemen, operator dan sopir,” ujar Iyus. 

Proyek ini akan terus diawasi dan dipelajari selama satu tahun, untuk mengetahui kendala dan kesuksesan IPAL sebelum tahap dua dilakukan. 

Tahap dua rencananya akan dimulai pada 2022 dengan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Murni. 

Untuk mengatasi pemukiman yang belum terpasang sambungan IPAL ini, BP Batam juga tengah mengembangkan aplikasi untuk memberikan informasi pelayanan sedot tinja.

Aplikasi layanan sedot tinja ini sistemnya akan berjalan seperti aplikasi transportasi online yang langsung otomatis menghubungkan masyarakat dengan mitra. 

Dalam pelayanan sedot tinja BP Batam bekerjasama dengan 11 mitra dan 30 armada sedot tinja. Dengan aplikasi ini masyarakat bisa langsung terhubung dengan armada terdekat dan tersedia. 

Dengan adanya aplikasi ini tarif untuk jasa sedot tinja juga akan distandartkan dan bisa dilihat langsung di aplikasi sebelum memesan. Aplikasi ini ditargetkan selesai Desember 2020

BP Batam juga akan bekerjsama dengan jasa pembayaran digital seperti GoPay, ovo, Shopeepay, dan lain sebagainya

“Saya rasa hal ini akan memudahkan masyarakat, karena semakin banyak masyarakat yang menggunakan digital. terlebih banyak bonus yang ditawarkan dalam bentuk point,” ucap Iyus. 

Limbah yang dibawa oleh layanan lumpur tinja terjadwal, akan diletakkan ke IPAL Batam Center untuk proses penyaringan dari sampah. 

Air limbah yang telah disaring dari sampah di IPAL Batam Center lalu akan dialirkan ke WWTP Bengkong Sadai untuk diolah menjadi air baku dan kompos. 

Proses pengolahan air limbah yang sebelumnya ditargetkan memiliki kapasitas produksi air baku hingga 230 liter per detik dan pupuk kompos 18 m2, akan meningkat dengan tambahan limbah dari sedot tinja. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews