Cintai Lingkungan Cara Berkontribusi dalam Pembangunan Batam

Cintai Lingkungan Cara Berkontribusi dalam Pembangunan Batam

Aktivitas pembalakan liar kawasan hutan di Batam yang merusak ekosistem dan mengancam pasokan air. (Foto: ist)

Batam - Posisi Kota Batam, Kepulauan Riau sangat strategis karena berbatasan dengan dua negara, Singapura dan Malaysia, serta dilalui jalur perairan Internasional. 

Letak yang strategis membuat Batam tumbuh menjadi Kota Industi di atas wilayah Kota Batam seluas 1.595 kilometer. 

Berbagai Industri teknologi tinggi berkelas internasional ada di Batam. Kota ini terus mengembangkan diri menjadi wilayah industri terbaik untuk bersaing dengan negara lain.

Namun dengan kondisi wilayah kepulauan, kelestarian dan kesehatan lingkungan di Batam perlu dijaga. Karena Batam memiliki keterbatasan sumber daya alam dan jenis tanah merah.

Kebutuhan air bersih di Batam cukup tinggi. Seluruh pembangunan infrastruktur dan operasional industri membutuhkan air untuk mendukung kinerja perusahaan. 

Terlebih berdasarkan data Badan Pengusahaan (BP) Batam, penggunaan air di masyarakat juga cukup tinggi mencapai 200 liter per orang perhari. 

Sedangkan Batam tidak memiliki sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan air bersih di kota ini. Persediaan air bersih hanya mengandalkan air hujan yang ditampung di waduk dan diserap oleh daerah tangkapan air. 

“Ada 24 industrial estate, nah ini sangat bergantung terhadap persediaan air. Baik dalam proses pembangunannya maupun untuk menjamin kawasan industri ini bisa benar-benar kompetitif,” ujar Manager Air Baku, Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan BP Batam, Hadjad Widagdo.

Saat ini kondisi alam di Batam sudah banyak yang rusak. Daerah tangkapan air memulai berkurang keandalannya, dan Batam sempat mengalami defisit air bersih hingga 225 liter perdetik.

Hutan-hutan di Batam terus dirusak mulai dari pembalakan liar, penambangan pasir illegal, alih fungsi daerah tangkapan dan kebakaran hutan.

Selama satu tahun Kota Batam mengalami lebih dari lima kali kebakaran hutan terutama saat musim kemarau. Baik itu disebabkan kecerobohan manusia membakar sampah atau membuang punting rokok sembarangan. Maupun kesengajaan untuk pembukaan lahan pertanian atau pertanian. 

Tidak hanya berpengaruh terhadap ketersediaan air. Kerusakan lingkungan juga berpengaruh terhadap kualitas udara di Batam, dan keseimbangan lingkungan. 

Kondisi lingkungan yang buruk akan sangat mempengaruhi kualitas kota Batam di mata investor, dan mampu berdampak terhadap pembangunan Batam. 

“Sehingga apabila lingkungannya rusak dan airnya tidak bersih maka Batam akan terancam tidak kompetitif lagi,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews