Tanjungpinang Raih Penghargaan Proklim Tingkat Nasional

Tanjungpinang Raih Penghargaan Proklim Tingkat Nasional

Wali Kota Tanjungpinang Rahmat berfoto bersama usai pengumuman raihan penghargaan program Proklamasi. (Foto: ist)

Tanjungpinang - Kota Tanjungpinang menerima penghargaan apresiasi pembinaan Program Kampung Iklim (Proklim) 2020 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (RI), Sabtu (24/10/2020).

Penyerahan Apresiasi dilakukan dalam Acara Puncak Kegiatan Festival Iklim Tahun 2020 secara virtual melalui Zoom Metting di Ruang Rapat Raja Haji Fisabilillah, Kantor Wali Kota Tanjungpinang.

Apresiasi pembinaan proklim diberikan kepada Wali Kota Tanjungpinang Rahma atas penetapan kebijakan dan peraturan, serta secara aktif melaksanakan pembinaan dan pendampingan untuk mendukung pelaksanaan program kampung iklim (Proklim) di wilayah setempat yang menjadi kontribusi nyata pemerintah daerah dalam upaya pengendalian perubahan iklim.

Tiga kelurahan di Kota Tanjungpinang juga menerima Apresiasi Proklim Utama tingkat nasional tahun 2020. RW 6 Kelurahan Bukit Cermin, Kecamatan Tanjungpinang Barat terpilih sebagai lokasi terbaik dengan menerima penghargaan berupa trophy, sertifikat, dan insentif.

Sementara itu, RW. 12 Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur dan RW. 3 Sungai Ladi, Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota mendapat penghargaan Proklim utama berupa sertifikat.

Penghargaan diumumkan secara virtual oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indoneisa (RI), Bambang Hendroyono.

"Tahun ini, tema festival disesuaikan dengan situasi yang kita hadapi saat ini yaitu penguatan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di masa pandemi Covid-19," kata Bambang.

Bambang menyebutkan di hari puncak festival iklim ini, pihaknya memberikan penghargaan proklim untuk daerah yang memiliki inisiatif, komitmen, dan dedikasi.

Dengam mengwujudkan dalam langkah nyata upaya pengendalian perubahan iklim yang dilakukan di tingkat tapak seperti menanam, menghijaukan, menghutankan kembali, memilah sampah, menghemat pemakaian listrik dan air, tidak membakar sampah, hutan, dan lahan, serta meningkatkan ketahanan pangan dan bencana adalah contoh-contoh dasar dalam program kampung iklim.

"Apa yang dilakukan tidak besar namun spesial karena memiliki daya ungkit dan angkat yang sangat kuat ketika bergotong royong melakukan hal yang sama," sebutnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews