Donald Trump Sempat Punya Ide Keluar Rumah Sakit Pakai Kostum Superman

Donald Trump Sempat Punya Ide Keluar Rumah Sakit Pakai Kostum Superman

Ekspresi Donald Trump sepulang jalani perawatan Covid-19 di RS. (AFP/Nicholas Kamm)

Batam - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan ibu negara Melania Trump tertular virus corona pada 1 Oktober. Trump kemudian dirawat di rumah sakit militer Walter Reed selama tiga hari dan dipulangkan pada Senin (5/10/2020).

Saat keluar dari rumah sakit, Trump sempat punya ide memakai kostum Superman. Dalam sejumlah percakapan telepon dari kamar presidensial di Walter Reed, Trump menyampaikan idenya yang sedang dia pertimbangkan: Ketika dia keluar rumah sakit, dia ingin tampak lemah saat orang melihatnya. Hal ini diungkapkan sejumlah sumber yang mengetahui percakapan telepon tersebut, dikutip dari The New York Times, Minggu (11/10/2020).

"Tapi di balik baju yang dikenakannya, dia ingin memakai kaos Superman, yang dia ungkapkan sebagai simbol kekuatan ketika dia membuka baju luarannya. Dia akhirnya tidak melanjutkan aksi itu," tulis Times.

Pada Sabtu, Trump bertemu para pendukungnya di Gedung Putih yang disambut dari atas balkon. Para pendukungnya ini memakai kaos berwarna biru dan Trump memperhatikan baju tersebut, menunjuk ke kerumunan dan mengatakan, "Saya ingin memakai satu yang begitu daripada kaos putih."

Gedung Putih belum mengumumkan hasil tes virus corona terbaru Trump yang dilakukan pada Jumat. Tapi Trump sangat ingin membuktikan dia telah benar-benar sembuh setelah dirawat karena Covid-19, yang kemudian muncul di hadapan para pendukungnya pada Sabtu sore.

Dia berpidato dari balkon Ruang Biru menghadap Halaman Selatan, pertama kali dia muncul di hadapan publik sejak keluar rumah sakit pada Senin lalu.

Trump muncul memakai masker bedah, membukanya saat mulai berpidato. Suaranya terdengar kuat dan kembali meremehkan ancaman virus corona. Pejabat Gedung Putih mengatakan presiden akan berpidato selama 30 menit, tapi kemudian Trump hanya berpidato selama 18 menit.

"Kita tak bisa membiarkan negara kita menjadi negara sosialis," kata Trump dalam pidatonya.

"Kita tak bisa membiarkan itu terjadi. Itu yang akan terjadi. Atau lebih buruk."

 

Salah satu pejabat Gedung Putih mengatakan, sekitar 2.000 undangan disebar. Tapi massa yang hadir sekitar ratusan orang, kebanyakan dari mereka berada di kota itu untuk perkumpulan gerakan Blexit, yang dicetuskan kelompok sayap kanan Candace Owens yang mendorong para pemilih warga kulit hitam meninggalkan Partai Demokrat.

Para peserta diminta mengisi kuisioner dan dicek suhu tubuhnya sebelum memasuki kawasan Gedung Putih. Mereka juga diminta memakai masker, walaupun banyak peserta tak mematuhi perintah tersebut.

Sejumlah penasihat Gedung Putih juga tak memakai masker. Dr Scott W. Atlas, komentator yang meremehkan ancaman virus corona terlihat berdiri sekitar 6 meter dari kerumuman tak memakai masker.

Acara pada Sabtu bukan agenda kampanye, kata pejabat Gedung Putih, kendati para peserta yang hadir memakai topi merah bertuliskan “Make America Great Again” dan pidato Trump dipenuhi serangan terhadap saingannya dari Demokrat, Joe Biden.

"Si ngantuk Joe Biden mengkhianati warga Amerika kulit hitam dan Latin," ujarnya.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews