Washington - Dua maskapai penerbangan di Amerika Serikat, American Airlines dan United Airlines memulai langkah mem-PHK 32.000 pekerja.

Kedua maskapai ini terpaksa mem-PHK puluhan ribu karyawan mereka setelah gagal mendapatkan bantuan dari Pemerintah AS dalam menghadapi krisis akibat pandemi Corona.

American Airlines secara kolektif menghabiskan sekitar 5 miliar dolar AS dalam sebulan karena lalu lintas penumpang turun 30 persen dibanding 2019. Setelah memasuki pasar modal, mereka mengatakan memiliki cukup likuiditas untuk bertahan setidaknya 12 bulan pada tingkat itu.

Mereka telah memperjuangkan 25 miliar dolar AS lagi dalam bantuan gaji federal untuk mempertahankan tenaga kerja mereka dan memenuhi permintaan karena kontraksi ekonomi. 

Tanpa bantuan tersebut, jaringan penerbangan dapat semakin menyusut, menghambat kekuatan pendapatan dan memperpendek landasan likuiditas.

Kepala eksekutif American Airlines mengakui bahwa permintaan perjalanan udara pra-pandemi tidak mungkin kembali selama bertahun-tahun.

Mereka masih belum diketahui bagaimana pandemi, yang telah memaksa perubahan drastis dalam kebiasaan, akan berdampak pada perilaku perjalanan.

American Airlines, pada Agustus lalu menyatakan berencana untuk mengakhiri layanan ke-15 bandara yang lebih kecil tanpa bantuan pemerintah, akan merealisasikan penghentian penerbangan ke 11 kota pada 7 Oktober.