Wako Rudi Minta Rapid Tes Massal di Batamindo

Wako Rudi Minta Rapid Tes Massal di Batamindo

Wali Kota Batam, HM Rudi. (ist)

Batam - Wali Kota Batam, Muhammad Rudi meminta agar seluruh karyawan di PT Infineon Technologies Batam dan PT Philips dapat melakukan pemeriksaan rapid test massal.

Hal ini menindaklanjuti klaster baru di lingkungan karyawan swasta atau buruh pabrik. “Pokoknya semua dirapid test,” ujar Rudi di Batam Centre, Rabu (23/9/2020).

Opsi tersebut diambil sebagai langkah awal untuk mencegah penyebaran Covid-19, menurut Rudi setelah dilakukan pemeriksaan rapid test, bagi yang hasilnya reaktif selanjutnya akan diperiksa swab.  “Yang reaktif nanti diswab, kalau non reaktif berarti aman,” kata dia.

Terkait alasan tidak dilakukan pemeriksaan swab massal, Rudi mengaku hal tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar. Apalagi jumlah karyawan dari dua perusahaan tersebut mencapai 4 ribu orang. “Kalau swab mahal, tak tahan itu,” ucapnya.

Keputusan tersebut menurutnya menjadi solusi terbaik saat ini. Selain itu opsi untuk menutup sementara (lockdown) perusahaan tidak diambil. “Tidak mungkin untuk melockdown,” katanya menegaskan.

Selain itu terkait imbauan untuk karyawan agar bekerja dari rumah (work from home), Rudi mengatakan hal tersebut bukan merupakan wewenangnya. “Kalau usaha, kita tak masuk ke situ, yang penting bisa bebas dari Covid-19,” kata Wako Rudi.

Sebelumnya diberitakan, lonjakan kasus di Kota Batam beberapa hari belakangan ini berasal dari klaster buruh pabrik. Dari data sementara tim gugus tugas Covid-19, jumlah karyawan yang terpapar Covid-19 di dua perusahaan tersebut mencapai 130 orang.

Situasi Terkini di Batamindo

 

Kawasan industri Batamindo mukakuning saat ini menjadi episentrum penyebaran Covid-19 Kota Batam.

Kendati demikian aktivitas di kawasan itu terpantau normal, Rabu (23/9/2020).

Tampak para buruh yang melakukan pekerjaan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan tetap mengikuti standar protokol kesehatan.

 

Kawasan industri Batamindo, Rabu (23/9/2020).(Foto: Reza/Batamnews)

"Keadaan agak mulai sepi. Mungkin karena karyawan yang kerja takut tertular kalau keluar ruangan,"ujar Ricky Zulardi, seorang pekerja.

Ricky juga mengatakan bahwa kawasan tersebut sudah dijaga ketat oleh petugas satuan pengamanan (satpam)

"Wajib memakai masker. Kalau tidak pakai masker dilarang masuk kawasan," ucapnya.

(ret/cr7)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews