Ratusan Karyawan Terpapar Covid, Kawasan Batamindo Di-lockdown?

Ratusan Karyawan Terpapar Covid, Kawasan Batamindo Di-lockdown?

Ilustrasi.

Batam - Ratusan karyawan di dua perusahaan di Kawasan Industri Muka Kuning (Batamindo) terpapar Covid-19. Ada opsi jika Pemko Batam akan mengambil langkah menutup operasional di kawasan itu sementara waktu alias lockdown.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan, pihaknya sedang mencari solusi terbaik untuk menangani persebaran Covid-19 tersebut.

"Kalau kebijakan itu dari Tim Gugus Tugas, sekarang saya masih bicara dan membahas bersama," ujar Rudi, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Ratusan Pekerja Industri di Batam Positif Covid, Terkini 67 Karyawan PT Philips

Diketahui dua perusahaan yaitu PT Infineon Technologies Batam dan PT Philips, sejumlah pekerjanya terkonfirmasi Covid-19.

Rudi menyampaikan kedua perusahaan sudah melakukan tindakan pencegahan penularan Covid-19. Seperti dengan melaksanakan rapid test dan uji swab kepada karyawan dan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 sebelumnya.

"Satu hari mereka bisa rapid sampai 700 karyawan, minggu ini selesai saya rasa. jumlah ini sudah melebih kapasitas yang hanya 500 per harinya. Jadi perusahan juga berupaya mengendalikan virus ini di perusahaan mereka," kata dia.

Terkait jumlah karyawan, Rudi menyebutkan untuk jumlah karyawan PT Philips saat ini berjumlah 3.300 karyawan sedangkan PT Infineon sekitar 1.000 karyawan.

Dari informasi yang diperolehnya, PT Infineon telah mengambil kebijakan untuk meminta semua karyawan bagian office agar dapat bekerja dari rumah atau work from home (WFH).

"Karena penularannya dari office. Jadi untuk memutus mata rantai penyebaran perusahaan sudah rumahkan karyawan untuk kerja," katanya.

Baca juga: Gawat! Kepri Catatkan Rekor 74 Kasus Baru Corona, Batam Terbanyak

Mengenai kebijakan untuk menutup operasional (lockdown) sementara waktu bagi kedua perusahaan, Rudi menjelaskan itu merupakan kebijakan dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Saat ini pihaknya masih berdiskusi dengan pihak Batamindo.

"Masih cari solusi selain lockdown bisa saja membatasi jumlah karyawan yang masuk agar produksi tetap berlangsung. Kalau kebijakan bukan ke saya ya, itu Tim Gugus Tugas," ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews