Bintan - Dukungan partai politik (parpol) yang diraih Pasangan Calon (Paslon) Apri Sujadi dan Roby Kurniawan (Apri-Roby) berkurang setelah PDI Perjuangan (PDI-P) mencabut dukungannya dan dialihkan ke paslon Alias Welo-Dalmasri Syam (Awe-Dalmasri).

Apri Sujadi menanggapi pencabutan dukungan PDI-P itu sebuah hal yang biasa. Menurut dia poitik itu dinamis, namun dia tetap menghargai proses politik yang dijalankan kawan-kawan dan sahabat di PDI-P Bintan.

"Kita hargai proses politik. Itu dilakukan dalam rangka memperkaya nilai demokrasi," ujar Apri di Desa Toapaya Selatan, Minggu (13/9/2020).

Dipanggung pesta demokrasi ini, posisinya sebagai calon hanya mengikuti semua proses. Namun dia tidak pernah memotong kompas dalam sebuah proses. Melainkan seluruh proses telah dilaluinya dari bawah, mulai dari pendaftaran parpol sampai sekarang diikuti semuanya.

Artinya jika proses ada tambahan waktu tentunya pihaknya juga memberikan apresiasi terhadap langkah-langkah terbaik dari setiap partai.

"Kita semua berpikir untuk kebaikan daerah ini," jelasnya.

Dengan dicabutnya dukungan PDI-P, pihaknya tidak akan melakukan pendaftaran ulang. Karena sebelumnya KPU Bintan telah menyatakan lengkap dan sah berkas yang diajukannya untuk mengikutu Pilkada Serentak 2020 ini.

Kecuali ada surat terkait aturan baru lagi yang mengharuskan dia bersama Roby Kurniawan untuk mendaftar ulang.

“Saya memegang teguh terhadap aturan. Kami hargai Keputusan KPU jika itu diharuskan. Namun kenyataannya berkas saya sudah dinyatakan lengkap," sebutnya.

Kedepan diharapkan pesta demokrasi di Kabupaten Bintan berjalan dengan baik. Persaingan itu merupakan hal yang biasa. Karena semuanya berpikiri untuk daerah ini.

“Kami sangat optimis menang di pilkada ini," ucapnya.

Kini Paslon Apri-Roby akan maju mengikuti Pilkada Bintan 2020 dengan dukungan 5 parpol yang memiliki 19 kursi di DPRD Bintan. Meliputi Partai Demokrat, PAN, Hanura, PKS, dan Golkar.

Apri-Roby akan merangkul seluruh elemen untuk membangun daerah bersama-sama sesuai taglinenya yaitu 'Rumah Kita' yang memiliki makna adalah sebuah rumah yang harus dijaga bersama. Kemudian sebuah konsep pemikiran bersama dalam rangka memajukan daerah bersama-sama.

"Bintan terdiri dari banyak organisasi, dan suku bangsa maka melalui rumah kita ini bagaimana kita bisa maju bersama-sama, karena sesungguhnya kepentingan terbesar adalah untuk memajukan daerah secara bersama-sama," pungkas Apri.