Selundupkan 3 Jenazah ABK Kapal China, Tersangka: Tugas Saya Selesai

Selundupkan 3 Jenazah ABK Kapal China, Tersangka: Tugas Saya Selesai

Kedua tersangka TPPO digiring petugas Polda Kepri, mereka sebelumnya menyelundupkan mayat ABK dari Kapal China. (Foto: Yude/Batamnews)

Batam - Salah satu tersangka Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Joni yang terkait kasus penyelundupan 3 jenazah ABK WNI dari atas kapal Fu Yuan Yu 892 berbendera China di perbatasan laut Singapura ke Batam beberapa hari lalu mengaku puas dengan apa yang dilakukannya.

Joni yang seusai release pengungkapan kasus itu di Mapolda Kepri, Jumat (14/8/2020) dengan lantang mengatakan bahwa dirinya sudah berhasil menyelesaikan tugas pengambilan jenazah itu kembali ke Indonesia.

“Yang penting tugas saya sudah selesai penjemputan jenazah ke Indonesia,” ujar Joni didepan kamera wartawan yang meliput release tersebut.

Sebelumnya, di depan Direktur Kriminal Umum Kombes Pol Arie Dharmanto, Joni mengatakan dia bertujuan baik menjemput ketiga jenazah dengan membawa keluarga masing-masing ke Batam.

“Apapun akibatnya saya sudah tau, karena teman-teman yang di sini saya kenal. Makanya saya mengambil satu keputusan, dengan keluarga datang ke sini, ke Batam untuk menjemput jenazah apapun akibatnya saya terima,” kata Joni.

Namun Kombes Pol Arie menyayangkan sikapnya itu yang tidak mau melaporkan kejadian itu kepihak kepolisian, karena bagaimanapun itu adalah kesalahan.

“Kalau saya tau (ditangkap), pasti saya lapor pak,” ucap Joni.

Sebelumnya pada saat release, Kombes Arie menjelaskan bahwa proses penjemputan ketiga jenazah itu tentunya melanggar undang-undang kejahatan.

“Salah satunya diatur dalam pasal 93 undang-undang nomor 6 tahun 2018 tentang kesehatan dan karantina. Serta pasal 181 kuhp, membawa mayat dengan niat disembunyikan dan penelantaran,” ujar Arie.

Bukan hanya itu, segala perizinan yang dikeluarkan oleh PT SMB pun juga diduga dipalsukan. Selain itu juga, izin perusahaan tersebut juga sudah tidak ada.

Belum lagi jenazah dijemput di perairan perbatasan Internasional secara diam-diam pada dini hari ke Batam.

“Kan kalau benar nggak harus begini,” pungkas Arie.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews