India Catat Rekor Harian Corona Tertinggi, Nyaris 67 Ribu

India Catat Rekor Harian Corona Tertinggi, Nyaris 67 Ribu

Pengetesan virus corona dari rumah ke rumah di India. (Foto: AP/Rafiq Maqbool)

Mumbai - India mencatat rekor penambahan kasus baru Covid-19 dalam sehari sebanyak 66.999 infeksi virus corona. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi kasus harian sejak India pertama kali mengonfirmasi kasus Covid-19.

Hingga saat ini India melaporkan ada 2.396.637 infeksi virus corona. India masih menjadi negara dengan kasus corona tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil.

Lebih dari 653 ribu diantaranya merupakan kasus aktif. Pemerintah India mengklaim lebih dari 1,6 juta pasien dinyatakan sembuh dari infeksi.

Kementerian Kesehatan India juga mencatat 942 pasien meninggal karena virus corona dalam 24 jam terakhir. Dengan begitu hingga kini kematian akibat corona menjadi 47.033.

Berbeda dengan negara lain, tidak semua pasien di India menjalani pengetesan ulang untuk dinyatakan sembuh dari Covid-19. Dalam kondisi tertentu, pasien yang sudah lebih dari 10 hari tidak memiliki gejala terinfeksi corona maka dinyatakan sembuh. Mereka tidak lagi menjalani tes untuk memastikan tidak ada virus di dalam tubuhnya.

Hanya saja, dalam sejumlah kasus yang dianggap parah, pasien hanya bisa dipulangkan setelah menjalani satu tes virus corona yang hasilnya menyatakan negatif.

Dewan riset medis India seperti dilansir CNN, menyatakan sejauh ini sudah menguji lebih dari 26,8 juta sampel virus corona.

Penularan virus di area kumuh Mumbai

 

Bulan lalu, peneliti dari Pusat Pengendalian Penyakit India dan Tata Institute of Fundamental Research menemukan 57 persen dari hampir 7.000 sampe darah yang diambil dari kawasan kumuh dinyatakan positif antibodi virus corona.

Kendati demikian, sekitar 23,5 persen sampel diketahui memiliki tingkat kekebalan terhadap virus tertinggi di dunia. Sejumlah ilmuwan meyakini proses pemulihan dari Covid-19 membuat seseorang memiliki kekebalan, meski tanpa vaksin.

"Pemukiman kumuh Mumbai mungkin telah mencapai kekebalan kelompok. Jika orang di Mumbai menginginkan tempat yang aman untuk menghindari penularan, mereka mungkin harus pergi ke sana," kata Jayaprakash Muliyil, ketua Komite Penasihat Ilmiah Institut Nasional Epidemiologi India.

Di sisi lain, Dan Om Shrivastav, seorang ahli penyakit menular di Mumbai memperingatkan saat ini masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan dan membuat pernyataan tegas mengenai tingkat kekebalan virus oleh warga Mumbai.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews