Jembatan Barelang, Karya Besar BJ Habibie yang Terpatri

Jembatan Barelang, Karya Besar BJ Habibie yang Terpatri

Jembatan I Barelang, salah satu karya besar BJ Habibie untuk Batam. (Foto: Istimewa)

Batam - Jembatan Batam Rempang Galang (Barelang), merupakan salah satu karya Bacharuddin Jusuf Habibie saat memimpin Otorita Batam, kini Badan Pengusahaan (BP) Batam, selama 20 tahun.

Jembatan Barelang tidak hanya menjadi warisan infrastruktur bagi kota Batam, tetapi juga menjadi warisan ilmu.

Bagi pegawai BP Batam, Jembatan Barelang adalah laboratorium hidup, dimana setiap jembatan yang dibangun menggunakan 6 teknologi yang berbeda. 

Kepala Pengelolaan Lahan BP Batam, Imam Bachroni, juga menceritakan pengalamannya saat pembangunan jembatan tersebut. Dimana ketika terjadi kesalahan dalam proses pembangunan tidak dijadikan permasalahan justru dijadikan pembelajaran untuk menemukan solusi yang lebih baik. 

“Permasalahan dalam proses pembangunan jembatan, jawaban dia, semua kesalahan dalam tahap pembelajaran tanggung jawab beliau, itu yang membuat semua yang di sini jadi tenang,” papar Direktur Pembangunan Prasarana dan Sarana BP Batam, Purnomo Andiantono.  

Pembangunan jembatan ini menggambarkan kecanggihan teknologi infrastruktur, serta sebagai laboratorium ilmu bagi Putra Bangsa. 

Jembatan satu, merupakan jembatan yang dibangun oleh BP Batam pada saat itu Otorita Batam, dengan teknik cable stayed. Jembatan ini disebut-sebut mirip dengan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat. 

Sementara, Jembatan 2 sepanjang 420 meter ini dibangun dengan teknik Balance Cantilever Box Gierder, Single Box. 

Lalu, Jembatan 3 merupakan jembatan yang dibangun dengan tipe segmental concrete box girder dengan tipe pondasi abutment. 
Jembatan 4 dibangun dengan teknik Balance Cantilever hampir sama dengan Jembatan 2. Jembatan 5 merupakan jembatan busur dengan konstruksi beton bertulang pertama di Indonesia. 

Terakhir jembatan paling ujung, Jembatan 6 menggunakan teknik asbrit atau setengah lingkaran. 

“Barelang itu benar-benar laboratorium hidup, dari enam jembatan itu dipilih 6 itu tipenya beda. Tujuannya agar belajar semua teknologinya jembatan, sehingga engineer (insinyur) Indonesia semua belajar. Jembatan beliau (karya Habibie) juga lebih mengutamakan penguasaan teknologi,” ujarnya. 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews