Malaysia Temukan Ratusan Kontainer Limbah Beracun Selundupan Tujuan Indonesia

Malaysia Temukan Ratusan Kontainer Limbah Beracun Selundupan Tujuan Indonesia

Pelabuhan Tanjung Pelepas, Johor. (Foto: Port of Technology)

Johor - Sebanyak 110 kontainer berisi logam berat berbahaya (EAFD) dari Rumania ditemukan di Pelabuhan Tanjung Pelepas (PTP), negara bagian Johor.

Kantor Berita Bernama menyebutkan temuan ini merupakan yang terbesar di Malaysia. Diduga, ratusan kontainer limbah berbahaya itu akan dibawa ke Indonesia secara ilegal.

Menteri Lingkungan dan Air Datuk Tuan Ibrahim Tuan Man mengatakan limbah transhipment seberat 1.864 ton dilaporkan oleh PTP pada 3 Juni dan dikonfirmasi oleh Departemen Lingkungan Hidup (DOE) sebagai limbah terjadwal pada 15 Juni.

Dia mengatakan kiriman tersebut telah terdaftar sebagai seng pekat dalam formulir manifes.

"DOE sebagai otoritas Konvensi Basel (untuk Malaysia) belum memberikan persetujuan atau menerima pemberitahuan dari eksportir limbah untuk transit di Malaysia," katanya dikutip Batamnews dari The Star, Senin (20/7/2020).

Ibrahim mengatakan logam berat berbahaya diklasifikasikan sebagai limbah beracun berdasarkan Konvensi Basel, dengan Kode limbah SW104 yang dijadwalkan berdasarkan Peraturan tentang Kualitas Lingkungan.

DOE telah menghubungi otoritas Konvensi Basel di Rumania untuk mengatur pemulangan 110 kontainer dan mengontak Interpol untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Saya ingin menekankan bahwa sebagai anggota Konvensi Basel, Malaysia berkomitmen untuk memenuhi kewajiban di bawah konvensi," tambahnya.

Menurut Ibrahim, DOE, dengan kerja sama Departemen Kepabeanan Kerajaan Malaysia dan otoritas pelabuhan, telah menggagalkan 28 kasus upaya untuk mengimpor limbah yang dijadwalkan secara ilegal pada paruh pertama tahun ini.

"Penemuan EAFD, saat transit di Malaysia dan menuju Indonesia, adalah temuan terbesar dari jenisnya dalam sejarah Malaysia," katanya.

EAFD, produk sampingan dari industri pembuatan baja, mengandung logam berat yang berbahaya seperti seng, besi, kromium, kadmium dan timbal yang dapat mempengaruhi tidak hanya lingkungan tetapi juga kesehatan, jika tidak ditangani dengan benar.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews