Puluhan Orangtua Calon Murid Protes SMA 3 Batam

Puluhan Orangtua Calon Murid Protes SMA 3 Batam

Foto: Yude/Batamnews

Batam - Puluhan calon orang tua siswa mendatangi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Kota Batam, Senin (6/7/2020) pagi. Mereka menuntut kejelasan karena anak-anak mereka banyak yang tidak masuk dan tergeser ke sekolah lain karena sistem zonasi.

Para orangtua/wali ini protes, awalnya nama anak mereka masuk di dalam penerimaan calon siswa, namun belakangan tergeser dari kuota penerimaan di sekolah itu, dengan kapasitas 252 siswa baru.

Mereka tampak bertahan di luar gerbang SMAN 3 Kota Batam menunggu hingga pihak sekolah memberikan penjelasan.

Iwan salah satu orangtua mengatakan mereka menunggu solusi. “Kami mau solusi dan kepastian dari sekolah, bisa masuk apa nggak. Tapi solusi dari sekolah itu yang nggak ada sampai sekarang,” ujar warga Perumahan Taman Raya itu kepada batamnews.

Fitri, orangtua lainnya terkejut mengetahui nama anaknya tergeser di detik-detik terakhir pengumuman PPDB.

Ia merasa heran, anak saudaranya yang satu komplek dengannya tidak tergeser.

“Makanya sekarang mau minta kejelasan sama pihak sekolah, pertama itu nama anak saya ada, ini jelang pengumuman malah tergeser,” kata Fitri.

Ketua Panitia PPDB SMAN 3, Haryanto mengatakan, jika para orangtua calon murid terkesan memaksakan anaknya harus masuk di sekolah itu.

“Kenapa warga memaksakan mau masuk di sini, padahal tahun ini sistem zonasi sudah diperlebar, untuk kami di sini Batam Kota dan Nongsa. Wilayah ini ada 5 SMA dan 7 SMK, tapi warga ngotot maunya di sini. Sedangkan kalau mengikuti sistem, kami kan menarik jarak terdekat dari sekolah, semuanya bisa diakses di web PPDB,” ujarnya.

Menanggapi permasalahan calon orang tua siswa yang mengeluh, meskipun jarak dianggap sudah dekat namun masih tidak lolos juga, Haryanto menjelaskan bahwa tidak mungkin terjadi apabila zonasi yang mereka masukkan itu sesuai dengan yang ada di sistem.

“Sebagai catatan, dokumen yang disertakan pada proses pendaftaran, itu betul-betul sesuai yang diminta oleh sistem. Karena dalam sistem itu semua sudah tertera,” ucapnya.

Haryanto menegaskan akan mengawal sistem yang sedang berjalan saat ini hingga pendaftaran ulang sekolah tanggal 9 Juli 2020.

“Selanjutnya, untuk calon peserta didik yang belum diterima, itu semuanya menunggu kebijakan dari provinsi melalui Dinas Pendidikan,” kata Haryanto.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews