Longsor di Poros Palopo-Toraja Utara, 9 Rumah Warga Amblas

Longsor di Poros Palopo-Toraja Utara, 9 Rumah Warga Amblas

Tangkapan layar video suasana pascabencana tanah longsor di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (27/6/2020). (Foto: Dok. Pemprov Sulsel).

Palopo - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman merespon cepat dengan membawakan bantuan kepada korban bencana longsor yang memutus jalan Trans Sulawesi poros Palopo-Toraja Utara, Sabtu (28/6). Wagub Sulsel memberikan bantuan berupa santunan, sembako, kompor gas, dan tenda yang sangat dibutuhkan masyarakat terdampak longsor.

Dia juga menyampaikan bahwa Selasa (30/6/2020) direncanakan juga tiba tim dari pusat untuk melakukan survei. "Berhubung kewenangan jalan ada pada Balai Jalan Kementerian PUPR, tim dari pusat akan tiba pada hari Selasa untuk melakukan survei. Tetapi kita akan sinergi, pusat, pemprov dan pemda, melihat bersama-sama untuk solusi yang efektif," kata Wagub yang mengenakan rompi BPBD dalam kunjungannya di Toraja Utara itu.

Andi Sudirman Sulaiman yang tiba di lokasi bencana itu didampingi Wakil Bupati Toraja Utara, Yosia Rinto Kadang dan Anggota DPR RI Sarce Bandaso Tandiasik. Andi Sudirman bertemu langsung dengan para korban yang rumahnya terbawa longsor.

"Sabar, mari sama-sama mencari solusi, bagaimana pemerintah hadir di tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

Ia menyampaikan, Pemprov Sulsel, Kabupaten, dan Pusat, telah melakukan koordinasi.

"Tanah di sini labil dan memang pernah terjadi pergeseran. Dinas PU Sulsel dan Balai Jalan, sedang mencari solusi. Solusi harus ada, melihat longsornya mengakibatkan 100 persen badan jalan terputus, dan tentunya membutuhkan opsi-opsi dengan spesial design," jelasnya.

Tanah longsor berada di kilometer 24 Jalan Trans Sulawesi Palopo - Tana Toraja, di Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, terjadi pada Jum'at sore, 26 Juni 2020. Akibatnya, sembilan rumah warga setempat amblas terbawa longsoran masuk jurang.

Berdasarkan data yang diterima dari Pemkot Palopo, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Namun, 10 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 60 warga harus mengungsi. Tujuh rumah hancur, dan lima diantaranya hanyut terbawa longsoran. Kerugian materi warga akibat bencana ini ditaksir mencapai Rp 5 miliar. Dikutip Antara. 
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews