Pak Wali Kota, Kami Pesta Kembang Apinya dengan Tangisan

Pak Wali Kota, Kami Pesta Kembang Apinya dengan Tangisan

Korban tanah bergerak di Jodoh (Foto: edo/batamnews)

Batam - Ribuan warga Batam, Kepulauan Riau, saat ini tengah asik menunggu momen pergantian tahun. Tapi tidak dengan puluhan korban tanah bergerak warga RT 04 RW 04 Tanjung Uma, Lubuk Baja, Batam. Mereka tengah diselimuti kesedihan setelah kehilangan harta benda hingga tempat tinggal.

Di penghujung tahun 2019 menjadi peristiwa yang tak terlupakan. Tempat tinggal mereka hancur. Rumah itu sudah bertahun-tahun mereka ditempati. Kini mereka tinggal di tenda pengungsian.

Penyebabnya, tanah timbun perusahaan yang tak bertanggungjawab di Jodoh telah merenggut harapan mereka untuk tetap tinggal di sana. 

Sementara itu di Batam, orang bersiap-siap pesta kembang api. Hiburan dan lainya.

Warga hanya berharap Pemerintah Kota Batam memperhatikan nasib mereka. Setidaknya bisa mengurangi kesedihan mereka dari musibah tersebut.

"Bapak Wali Kota, jangan pandang sebelah mata rakyat miskin ini. Angkat jugalah derajat kami ini, bisa jadi orang miskin ini yang menaikkan nama beliau," ujar Ida, warga setempat.

Puluhan KK dengan jumlah ratusan orang itu, juga meminta Wali Kota Batam untuk turun langsung melihat kondisi mereka. Karena selama kejadian tersebut, Wali Kota tidak pernah ada.

"Karena beliau adalah Bapak kami, Wali Kota. Yang tahu dengan tata kota, tahu keadaan yang bagaimana dibuat oleh orang PT ini. Harus, harus turun," ujarnya.

Kemudian, dipenghujung tahun yang seharusnya bisa merayakan bersama keluar. Mereka hanya bisa meratapi nasib di tenda darurat.

Sementara, untuk makan saja mereka harus antri didapur darurat. Bahkan, jika hujan, mereka tidak tau akan kemana.

"Tidak ada tahun baru, orang kes ana kemari, kami tidur ditenda lah. Macam mana mau pesta kembang api, kami di sini kembang apinya menangis. Ke mana mau pergi, kan bisa ditengok sendiri bagaimana keadaan orang di sini," katanya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews