Tencent Beli iflix, Incar Pasar Streaming Film Asia Tenggara

Tencent Beli iflix, Incar Pasar Streaming Film Asia Tenggara

Foto: Reuters

China - Raksasa teknologi China Tencent Holdings mengkonfirmasi telah membeli layanan streaming film iflix untuk mengincar pasar streaming film Asia Tenggara melalui platform sendirinya bernama WeTV.

"Kami mengkonfirmasi bahwa Tencent telah membeli konten, teknologi dan sumber daya iflix," ujar Juru Bicara Tencent seperti dikutip dari Campaign Asia, Kamis (25/6/2020).

Rumor iflix sedang menjajaki penjualan beredar sejak minggu lalu. Tecent disebut-sebut sebagai perusahaan yang berpotensi besar mengakuisisi iflix karena sejalan dengan ambisi perusahaan untuk ingin tumbuh agresif di layanan streaming film.

Rumor lain menyebutkan Tencent juga berencana mencaplok pesaingnya di China, iQiyi untuk menguasai pasar. WeTV ekspansi ke luar China pada 2019 dan saat ini sudah beroperasi di Thailand.

Akuisisi iflix akan memberikan WeTV akses cepat ke 25 juta lebih pelanggan di 13 negara di Asia Tenggara dan Selatan termasuk Malaysia, Indonesia, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Sri Lanka, Pakistan, Maladewa, Myanmar, Vietnam Kamboja, Nepal dan Bangladesh.

"Aksi korporasi ini akan memberikan kami jaringan lokal yang kuat di pasar-pasar yang sedang berkembang dengan pilihan konten video yang luas dan menarik seperti acara TV, film, dan dokumen asli lokal, untuk streaming atau unduh, pada perangkat apa pun yang terhubung ke Internet," kata juru bicara Tencent.

"Melalui pembelian ini, WeTV akan semakin memperluas kehadirannya di industri streaming video di seluruh Asia Tenggara, untuk menjangkau basis audiens yang lebih luas di kawasan ini dan untuk melayani pengguna kami dengan lebih baik dengan pengalaman menonton yang lebih baik."

iflix sebelumnya dilaporkan terancam bangkrut karena kehabisan uang tunai dan utang yang menggunung. Berdasarkan sumber internal Iflix kepada Deal Street Asia yang dilansir dari Nikkei, pada 2018, perusahaan mencatatkan rugi US$158,1 juta. Ini karena aksi bakar uang yang mencapai US$25,5 juta, yang menghasilkan liabilitas (kewajiban) US$ 68,6 juta.

Pada September 2019, perusahaan diperkirakan hanya akan cukup untuk overhead perusahaan dan administrasi yang sedang berlangsung hingga 30 November 2019. Cadangan kas Iflix pun tinggal US$ 12,7 juta.

Sejak saat itu, iflix belum mengumumkan pendanaan tambahan. Iflix berencana IPO pada 31 Juli 2020 senilai US$47,5 juta namun belum jelas. Alhasil perusahaan akan dijual kepada investor untuk menutupi utang-utangnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews