Pandemi Covid, 1.305 UKM di Batam Gulung Tikar

Pandemi Covid, 1.305 UKM di Batam Gulung Tikar

Ilustrasi.

Batam - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Mikro (KUKM) Kota Batam mencatat 1.305 unit usaha terpaksa harus menutup usahanya, hal ini karena tidak mampu bertahan di tengah penurunan daya beli masyarakat dan kelangkaan bahan baku karena Covid-19 ini.

Sebelum pandemi, Dinas KUKM mencatat total unit usaha mikro di Batam berjumlah 3.576 unit usaha.

"Keterbatasan aktivitas mereka berjualan karena social distancing, membuat mereka tidak bisa kembali berjualan," ujar Kepala Dinas KUKM Batam, Suleman Nababan, Kamis (25/6/2020).

Oleh karena itu, omset UKM juga mengalami penurunan, yang awalnya sebelum ada Covid-19 mencapai Rp 355 miliar. Namun saat ini turun menjadi Rp 113 miliar.

Suleman menjelaskan, unit usaha yang memilih menutup usahanya karena sudah tidak mampu membayar pekerja seperti saat kondidi normal. Mereka akhirnya memilih berjualan sendiri dengan jumlah produk yang juga sedikit mengikuti kemampuan produksi.

"Dampaknya besar untuk mereka, sekarang tidak bisa bayar karyawan, mereka tinggal sendiri berdagang," kata dia.

Suleman melanjutkan, pihaknya tengah melakukan pendataan terhadap semua UKM yang ada di Batam. Dimana di 10 dari 12 kecamatan yang ada di Kota Batam, sudah ada 2.355 UKM yang telah terdata.

“Mereka yang terdata nanti bisa diberikan stimulus dari pemerintah pusat, supaya melanjutkan usahanya,” kata Suleman.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews