Seoul - Korea Utara meledakkan gedung penghubung antar-Korea setelah mengeluarkan serangkaian ancaman dalam eskalasi yang signifikan dengan Korea Selatan pada Selasa (16/6/2020).

Kementerian Unifikasi Seoul mengatakan peledakan kantor di kota perbatasan Korea Utara, Kaesong, terjadi pada pukul 14:49 waktu setempat (05:49 GMT). Media Korea Selatan melaporkan ledakan besar terdengar dan asap hitam membubung di atas kota itu.

Rekaman kamera pengawas yang dirilis oleh kementerian pertahanan Korea Selatan menunjukkan ledakan besar yang tampaknya meruntuhkan struktur empat lantai. 

Ledakan itu juga tampaknya menyebabkan runtuhnya sebagian gedung tinggi bertingkat 15 tetangga yang berfungsi sebagai fasilitas perumahan bagi para pejabat Korea Selatan yang menjadi staf kantor penghubung.

Kantor Berita Pusat Korea resmi Pyongyang mengatakan Korea Utara menghancurkan kantor itu untuk "memaksa sampah manusia dan mereka yang telah melindungi sampah untuk membayar mahal atas kejahatan mereka".

Pernyataan merujuk pada pembelot Korea Utara yang selama bertahun-tahun telah melayangkan selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan.

Kantor penghubung antar-Korea didirikan pada tahun 2018 sebagai bagian dari serangkaian proyek yang bertujuan mengurangi ketegangan antara kedua Korea.

Kementerian pertahanan Korea Selatan memperingatkan "respons kuat" terhadap setiap provokasi militer Korea Utara.

Penghancuran kantor "mematahkan harapan semua orang yang berharap untuk pengembangan hubungan antar-Korea dan perdamaian abadi pada akhirnya ", wakil wakil penasihat keamanan nasional Kim You-geun mengatakan dalam sebuah pengarahan.

"Kami menjelaskan bahwa Korea Utara sepenuhnya bertanggung jawab atas semua konsekuensi yang mungkin ditimbulkan," kata Kementerian Pertahanan dikutip Batamnews dari Aljazeera.