Curhat Pekerja Ekspedisi di Natuna: Gaji Disetop, Bantuan Pemerintah Tak Kunjung Datang

Curhat Pekerja Ekspedisi di Natuna: Gaji Disetop, Bantuan Pemerintah Tak Kunjung Datang

Ilustrasi

Natuna - Sudah hampir sebulan ini Frannandi menjalani kesehariannya tanpa pekerjaan yang jelas. Pria yang sebelumnya bekerja sebagai kurir pengantar barang di salah satu perusahaan ekspedisi di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, ini tak menyangka virus Corona (Covid-19) berdampak pahit terhadap kehidupannya.

Akibat mewabahnya virus Corona tersebut, hampir sebulan ini Frannandi menjadi salah satu dari beberapa karyawan yang sudah dirumahkan, akibat dari menurunnya pemasukan perusahaan semenjak pandemi Covid-19.

"Sampai saat ini belum ada pemberitahuan dari pimpinan sampai kapan kami dirumahkan. Apalagi saya dengar saat ini transportasi udara sudah di setop, mungkin semakin diperpanjang lagi kondisi kami ini," kata Frannandi kepada Batamnews, Selasa (28/4/2020) sore.

Akibat kondisi tersebut, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, Frannandi hanya bisa bekerja seadanya, sambil menanti keputusan dari tempatnya bekerja.

"Boro-boro untuk THR tahun ini, untuk gaji sendiri saja sudah tidak jalan. Jadi kami pun tidak bisa berharap banyak. Tidak di PHK dan hanya dirumahkan sementara selama Covid-19 ini saja kami sudah beruntung," ujarnya.

Kata dia, hingga saat ini belum ada perhatian dari Pemda Natuna melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk para pekerja yang mengalami dampak dari Covid-19 ini.

"Saya sering melihat di beberapa media dan berita bahwa akan ada kompensasi dan bantuan kepada mereka yang pekerjaanya terdampak Covid-19, dari Pemda. Namun sudah hampir sebulan ini tidak ada yang memperhatikan kami, apalagi berharap untuk didata," keluhnya.

Dengan demikian, Frannandi berharap Pemda Natuna bisa memberi perhatian khusus kepada para pekerja yang mengalami dampak buruk akibat Covid-19 tersebut. Pasalnya sudah banyak para pekerja yang dirumahkan.

"Harusnya pemda bisa lebih cepat merespon dampak Covid-19 terhadap para pekerja yang terdampak. Contoh kami dibagian ekspedisi saja sudah ada 12 orang yang dirumahkan. Lalu kawan-kawan yang bekerja di cafe, tempat nongkrong, lalu buruh kapal penumpang, bisa diperhatikan," harapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews