Blocking Area Terbukti Ampuh Bendung Corona di Lingga

Sui Hiok Minta Pemda Bantu Kebutuhan Warga Lingga di Perantauan

Sui Hiok Minta Pemda Bantu Kebutuhan Warga Lingga di Perantauan

Anggota Komisi III DPRD Lingga, Sui Hiok (Foto:ist)

Lingga - Kasus virus Corona (Covid-19) di Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, baik Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun warga positif hingga hari ini masih nihil. Kondisi demikian pun mendapatkan apresiasi dari sejumlah kalangan, termasuk DPRD Lingga.

"Sampai memasuki bulan Mei ini kita pantas bersyukur kondisi di Lingga masih posisi nol yang terjangkit Corona. Tentu ini tak lepas dari kebijakkan Bupati Lingga melakukan blocking area sejak awal," kata Anggota Komisi III DPRD Lingga, Sui Hiok kepada Batamnews, Kamis (30/4/2020).

Secara pribadi, Sui Hiok mengaku Bupati Lingga patut diapresiasi. Namun dibalik kebijakkan blocking area tersebut, ada sebagian mahasiswa dan masyarakat Lingga tertahan di luar daerah. Hal ini tentu menjadi beban bagi mereka di perantauan.

"Ada masyarakat kita yang terjebak diluar dan ada sebagian masyarakat kita kena PHK ngak bisa pulang kampung, tentu ini akan menjadi beban hidup yang luar biasa di rantau orang.
Maka itu Pemda wajib memikirkan nasib mereka yang ada diluar Lingga," ujarnya.

Kata Sui Hiok, jika belum ada solusi terkait pemulangan masyarakat Lingga di luar daerah, setidaknya Pemda harus memikirkan kebutuhan hidup warga di perantauan.

"Tentu harus didata dulu mahasiswa yang benar-benar dari keluarga yang tak mampu, dan masyarakat mana yang terjebak dan memang dari keluarga yang benar-benar susah dan benar mereka di PHK," sebut Sui Hiok.

Anggaran Rp 32 Miliar untuk Penanganan Covid-19

 

Meski anggaran yang sudah disiapkan Pemda Lingga sebesar Rp 32 miliar untuk penanganan Covid-19, Pemda harus tetap waspada. Pasalnya menurut Sui Hiok, hingga saat ini kasus Covid-19 tersebut masih belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.

"Untuk April dan pertengahan Mei kesenjangan sosial ekonomi masih bertahan. Tapi kita mesti memperhitungkan bulan Juli ke atas. Maka itu saya harap Pemda dalam hal ini Dinas Sosial, sudah harus mengantisipasi dari sekarang," ucapnya.

"Kita sudah harus mendata adik mahasiswa yang benar-benar tidak mampu, baik melalui mahasiswa itu sendiri  maupun kepala desa, berapa banyak warga kita yang diluar daerah benar-benar mengalami kesulitan. Tentu tidak semua mahasiswa dan masyarakat diluar dibantu," sambung Sui Hiok.

Dengan demikian, ia berharap kepada seluruh masyarakat Lingga yang masih mampu dan bisa bertahan, tidak menuntut bantuan dari pemeritah atau organisasi dan LSM. Ia mengajak di tengah kondisi sekarang ini untuk sama-sama berbagi walaupun sedikit.

"Saya juga ingin penggunaan dana APBD untuk penanganan Covid-19 yang berjumlah Rp 32 miliar itu benar transparan dan senantiasa di publikasikan. Saya terus terang sebagai Anggota DPRD belum tahu anggaran itu sudah dipakai berapa dan sudah dipergunakan untuk apa saja," katanya.

Sui Hiok pun mengaku prihatin usai melihat video masyarakat Lingga yang ingin pulang ke Lingga dan tertahan di Pelabuhan Roro Tanjungpinang.

"Saya merasa sedih dan malu dengan keadaan kayak gini, seakan-akan mereka kehilangan bapak, pemimpin dan pelindung. Maka itu saya sangat mengharapkan dinas terkait dari Lingga, seperti Dinas Perhubungan, Dinas Sosial dan Kabag Umum segera adakan pendekatan dengan masyarakat kita yang masih tertahan dan yang ngak bisa pulang ke Lingga," harapnya.

Pendekatan tersebut kata Sui Hiok tak lain untuk mencari solusi terbaik bagi mereka yang berada diluar Lingga. "Saya yakin pasti ada jalan keluar yang terbaik kalau dapat didudukkan bersama-sama. Jangan biarkan mereka berteriak-teriak di jalan umum seperti anak kehilangan bapaknya," pungkasnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews