Batam Raup Investasi 900 Juta USD di Tengah Pandemi Corona

Batam Raup Investasi 900 Juta USD di Tengah Pandemi Corona

Kantor BP Batam.

Batam - Nilai investasi di Batam, Kepulauan Riau menunjukkan peningkatan di tengah pandemi Corona. Pada Triwulan I 2020, nilai investasi mencapai 52 persen dari total target. 

Berdasarkan data dari laman resmi Online Single Submission (OSS) nilai yang dicapai dari total target investasi yang ditetapkan oleh Badan Pengusahaan Batam di tahun 2020, yakni USD 900 juta.

"Semoga pandemi corona dapat ditangani dengan baik sehingga di triwulan-triwulan berikutnya, Batam masih bisa mempertahankan kinerjanya, dan mencapai target yang sudah ditetapkan," kata Direktur Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal Purnomo Andiantono, Jumat (17/4/2020). 

Adapun negara yang melakukan investasi baru, pada Triwulan I, yaitu Republik Rakyat Tiongkok, Indonesia, Malaysia, dan Singapura dengan total investasi USD 472,536 juta. 

Ada pula terdapat satu negara yang melakukan investasi perluasan di Batam, yakni negara tetangga Singapura, dengan total investasi USD 522 ribu.

“Untuk investasi baru berdasarkan sektor yang tercatat di OSS, terdiri dari Industri Logam, Perdagangan dan Reparasi, dan Perumahan. Sedangkan untuk perluasan ada di sektor Perdagangan dan Reparasi,” ujar Andiantono.

Peningkatan nilai investasi di Triwulan I 2020 ini terjadi karena perencanaan kegiatan investasi tersebut sudah dilakukan sebelum pandemi Covid-19 merebak di Batam.

Sehingga dalam Triwulan pertama, sudah setengah target investasi 2020 dari BP Batam tercapai. Hal tersebut setelah melihat data OSS sebagai bahan evaluasi.

“Kan tidak serta-merta hari ini mau investasi, hari ini langsung jalan. Pasti sudah direncanakan di tahun-tahun sebelumnya, dipelajari dan dibuat studi kelayakannya oleh pengusaha,” jelas Andiantono.

Namun, pihaknya mengaku sulit untuk memprediksi investasi di triwulan berikutnya akibat pandemi Covid-19 secara global, termasuk di Batam.

“Tergantung perkembangan nanti. Semoga penanganan pandemi ini dapat ditangani dengan baik, sehingga ekonomi akan membaik. Karena jika tidak, maka akan sulit mempertahankan kinerja ekonomi yang prima. Karena pemerintah pusat sendiri sudah mengatakan bahwa kondisi ekonomi kita sekarang sedang sulit,” ucapnya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews