IPA Tanjungpiayu Paling Terancam Penyusutan Waduk Duriangkang

IPA Tanjungpiayu Paling Terancam Penyusutan Waduk Duriangkang

IPA Tanjungpiayu. (Foto: ATB)

Batam - Walau pun sempat mengalami sedikit kenaikan, namun level permukaan air di Waduk Duriangkang mengalami penyusutan hingga mencapai minus 3,6 meter dari permukaan bangunan pelimpah (spill way).

Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus mengungkapkan intensitas hujan yang turun belum lama ini belum cukup mengerem lajunya penyusutan waduk. “Intensitas hujan yang turun belum cukup mengerem lajunya penyusutan,” kata Maria, Selasa (7/4/2020).

Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Batam memprakirakan, curah hujan di Batam pada bulan April belum bisa diprediksi dan masih berlangsung hingga Mei. Hujan yang turun masih bersifat lokal dengan intensitas yang bervariasi.

Kondisi ini tentu saja sangat berpengaruh terhadap kondisi air di kota Batam. Dengan minimnya curah hujan.

Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang paling terancam dari penyusutuan waduk ini adalah IPA Tanjungpiayu yang bisa berhenti operasi. Hal itu jika level air Waduk Duriangkang mencapai minus 3,7 meter dari permukaan bangunan pelimpah.

Ketika level air menyentuh angka tersebut, maka Intake IPA Tanjungpiayu telah menyentuh plat steel yang sebelumnya dipasang untuk menahan lumpur di dasar waduk. IPA akan berhenti beroperasi, karena berpotensi merusak instalasi.

“Kalau lumpur sampai masuk, maka IPA Tanjungpiayu akan mengalami gagal operasi. Jadi mau tak mau, memang akan berhenti sendiri,” jelasnya.

Shutdownya IPA Tanjungpiayu akan membuat Batam defisit air bersih sebesar 225 liter per detik. Kondisi ini akan membuat 21 ribu pelanggan kehilangan suplai air bersih. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka perlu ada strategi mitigasi yang memadai.

Salah satu strategi mitigasi yang bisa diambil adalah menyuplai 21 ribu pelanggan IPA Tanjungpiayu melalui IPA Duriangkang. Namun, ketika hal tersebut dilakukan, maka pelanggan IPA Duriangkang akan terkena dampak.

“Langkah-langkah pastinya akan diputuskan pemerintah dan kami akan mengikuti arahan. Tapi, ketika IPA Tanjungpiayu tumbang, butuh strategi mitigasi yang cepat dan tepat, agar dampaknya bisa diminimalisir. Dan tidak berpotensi menimbulkan dampak yang lebih besar,” ungkap Maria.

Dia juga mengajak pelanggan untuk terus menghidupkan budaya hemat air. Dengan berhemat, maka Batam bisa menahan laju penyusutan air di waduk Duriangkang. Dia mengimbau masyarkat menggunakan air bersih untuk kebutuhan yang penting saja.

“Kita semua harus berperan dalam upaya konservasi air. Mulai dari diri sendiri, dengan menggunakan air secara bijaksana. Ingat, gunakan air seperlunya, bukan secukupnya,” ucapnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews