Horor, Mayat-mayat Korban Corona Ditinggalkan di Jalanan Ekuador

Horor, Mayat-mayat Korban Corona Ditinggalkan di Jalanan Ekuador

Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung membawa jenazah di luar rumah sakit Teodoro Maldonado Carbo, Guayaquil, Ekuador. Foto: REUTERS / Vicente Gaibor del Pino

Ekuador - Pemandangan memilukan terlihat di sebuah kota di Ekuador. Mayat-mayat korban virus corona ditinggalkan di jalanan, berserakan, tanpa ada yang berani menyentuh atau memindahkannya.

Dalam foto-foto yang diunggah Reuters akhir pekan lalu, mayat-mayat ditutupi kain di jalanan kota Guayaquil. Foto-foto juga tersebar di media sosial, menampilkan mayat-mayat yang tergeletak begitu saja di jalanan.

 


Jenazah yang tertutup terlihat di luar pusat kesehatan Kementerian Kesehatan Publik Ekuador di Guayaquil, Ekuador. Foto: REUTERS / Vicente Gaibor del Pino.

 

Salah satu foto di Twitter memperlihatkan mayat yang telah terbungkus kain, didudukkan di kursi panjang, dan dipayungi. Ada tulisan besar besar bertuliskan "Kami menelepon 911 dan tidak ada yang membantu!"

Sejauh ini di Ekuador ada lebih dari 3.600 penderita corona, 180 meninggal dunia. Namun melihat jumlah mayat di Guayaquil, diduga korban tewas lebih banyak dari angka resmi.

 

Reuters melaporkan, akhirnya pemerintah menurunkan tentara untuk mengangkut jenazah. Ada sekitar 150 jenazah yang dikumpulkan dari jalanan dan rumah-rumah warga pekan lalu.

Atas pemandangan mengerikan di Guayaquil, Wakil Presiden Ekuador Otto Sonnenholzner meminta maaf.

"Kami telah melihat gambar-gambar yang seharusnya tidak terjadi dan sebagai pelayan publik, saya meminta maaf," kata Sonnenholzner, Sabtu lalu, dikutip dari AFP/

 

Warga membungkus sebuah peti mati dengan plastik di luar Rumah Sakit Teodoro Maldonado Carbo, Ekuador. Foto: REUTERS / Vicente Gaibor del Pino

 

Guayaquil juga mulai kehabisan peti mati karena banyaknya jenazah korban virus corona yang akan dikuburkan. Rumah pemakaman mengaku kehabisan bahan baku peti mati seperti kayu dan besi karena permintaan yang banyak dan pengiriman yang sulit lantaran jam malam.

"Saya menjual 40 di cabang di kota, dan 40 lainnya di pusat. Saya sudah memesan 10 lagi di akhir pekan, dan semuanya sudah habis," kata Santiago Olivares, pemilik rumah pemakaman.

 

Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung membawa jenazah di luar rumah sakit Teodoro Maldonado Carbo, Guayaquil, Ekuador. Foto: REUTERS / Vicente Gaibor del Pino.

 

Akhirnya pemerintah kota beralih dari memakai peti mati kayu ke peti mati dari kardus. Mereka telah memperoleh 1.000 peti kardus dari luar kota

Masalah lainnya, kamar mayat di kota itu sudah tak mampu lagi menampung jenazah. Pemerintah kota terpaksa  menyimpan jenazah di tiga kontainer berpendingin dengan panjang 12 meter.

Warga menunggu di sebelah peti mati di luar Rumah Sakit Umum Guasmo Sur, Ekuador.  Foto: REUTERS / Vicente Gaibor del Pino.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews