Rudi Rencanakan Lockdown Kota Batam

Rudi Rencanakan Lockdown Kota Batam

Kawasan Batam Centre difoto dari udara. (Foto: Tutus Supriyadi/batamnews)

Batam - Wali Kota HM Rudi menyatakan penghentian seluruh aktivitas atau lockdown menjadi opsi terakhir pemerintah di Batam, Kepulauan Riau dalam menekan persebaran Covid-19, jika pada akhirnya wabah ini tak bisa dikendalikan.

Sejauh ini, pemerintah terus berupaya menekan penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan melakukan penyisiran ke hunian warga di seantero Batam.

"Walaupun kasus positif baru dua namun suspect di Batam sudah ada hampir 200 orang. Mudah-mudahan tindakan penyisiran ini bisa menghentikan penyebaran kasus Covid-19 di Batam," kata Rudi dalam rapat terbuka bersama pemangku agama dan takmir masjid di panggung Engku Puteri Batam Center, Sabtu (21/3/2020). 

Namun jika semua usaha yang dilakukan pemerintah tidak bisa menyelesaikan juga masalah Covid-19 di Batam. Maka pemerintah Kota Batam akan mengambil kebijakan lain dengan menutup total seluruh kegiatan di Kota Batam. 

"Jika kondisi Kota Batam sudah beralih ke darurat, seluruh kegiatan harus terpaksa kami hentikan, termasuk kegiatan di dalam rumah ibadah," ucap Rudi. 

Saat ini upaya penghentian kegiatan baru dilakukan dengan meliburkan sekolah dan beberapa kegiatan perkantoran. 

"Makanya saya undang seluruh pendeta dan ulama, kalaupun itu terpaksa saya ambil maka persetujuannya hari ini berdasarkan kesepakatan semua pihak, bukan keputusan saya sepihak," ujar Rudi. 

Dari rapat tersebut seluruh pemuka agama yang hadir sepakat untuk menghentikan kegiatan berkumpul di rumah ibadah jika kondisi darurat. 

Saat ini salat jamaah masih bisa ditunaikan di Kota Batam. Namun seluruh masjid diminta untuk memastikan setiap sudut rumah ibadah tidak lembab. 

Selain itu tikar masjid juga diwajibkan digulung dan tidak membiarkan adanya lap kaki yang basah, untuk mencegah pengendapan virus. Dan memastikan seluruh sudut tempat ibadah bersih. 

"Setiap tempat ibadah juga diharapkan menyediakan sabun cuci tangan tidak hanya hand sanitizer," kata Rudi. 

Jemaah yang hadir di rumah ibadah juga disarankan untuk mengikuti semua arahan pemerintah saat hadir di rumah ibadah

"Misal pakai masker saat salat jamaah, kalau kami bilang harus cuci tangan juga dilakukan. Artinya ini harus kesadaran masing-masing untuk mencegah penyebaran," jelasnya. 

Sementara itu, Ketua Badan Kerjasama Antar Gereja (BKAG) Kota Batam Surya Wijaya mengatakan saat ini beberapa gereja juga sudah mulai menerapkan mengurangi aktivitas berkumpul. 

Proses ibadah juga sudah bisa dilakukan secara online, untuk membantu memutus rantai penyebaran Covid-19

"Jemaat gereja sudah mulai melakukan ibadah online. Kita memiliki tanggung jawab untuk memutus rantai Covid-19 bersama-sama. Ketika kita berada di satu komunitas dengan kondisi batuk flu dan sebagainya ini namanya tidak bertanggung jawab karena mampu memberikan penularan kepada lainnya," ucap Surya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews