Alat Deteksi Covid-19 Tiba, Pemko Batam Mulai Sisir Warga Pekan Depan

Alat Deteksi Covid-19 Tiba, Pemko Batam Mulai Sisir Warga Pekan Depan

Alkes bantuan pengusaha Batam untuk mendeteksi Covid-19 sudah diterima pemerintah.

Batam - Pemerintah Kota Batam sudah menerima sejumlah alat kesehatan bantuan dari kalangan pengusaha di Batam, Kepulauan Riau.

Salah satunya adalah mesin Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk tes virus Corona atau Covid-19. Selain itu ada juga alat pelengkap lainnya untuk pendeteksi virus Corona. 

"Semua peralatan ini kami serahkan ke Dinkes, karena Dinkes yang tahu kebutuhannya berapa dan mana saja yang membutuhkan," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi saat ditemui di Engku Puteri, Batam Centre, Sabtu (21/3/2020). 

Alat-alat ini akan membantu proses penyisiran kepada warga oleh aparat pemerintah untuk mendeteksi persebaran Covid-19 di Batam. Namun demikian, walaupun mesin PCR sudah bisa digunakan namun proses penyisiran akan dibagi dalam beberapa tahap. 

Hal ini dikarenakan masker untuk petugas kesehatan yang saat ini datang baru 200 buah, sedangkan masker yang dibutuhkan sebanyak 500 pcs. 

Penyisiran pada tahap pertama akan dilakukan mulai Senin mendatang (23/3/2020) di 7 kecamatan diantaranya Nongsa, Batam Kota, Bengkong, Sagulung, Batuaji, Lubuk Baja, Sekupang. 

"Tapi ini kemungkinan akan datang lagi Selasa. kalau Selasa datang penyisiran bisa langsung kita lanjutkan Selasa. Namun jika belum datang akan kami lakukan tahap kedua Senin depan," ujar Rudi.

Namun untuk pendataan, mulai Senin akan dilakukan secara keseluruhan. Masyarakat akan diarahkan untuk mengisi form kesehatan. 

Mulai dari riwayat penyakit hingga kondisi kesehatan saat ini. Jika memiliki keluhan, petugas kesehatan akan datang untuk memeriksa. 

Pendataan ini dilakukan untuk menghitung jumlah masyarakat yang memiliki gejala serta menghitung kemampuan Kota Batam dalam penanganan Covid-19. Mulai dari tempat penampungan atau isolasi, jumlah dokter dan perawat pembantu dokter, serta alat-alat kesehatan yang dibutuhkan. 

"Dan masyarakat jangan khawatir kalau misal kita bawa. Ini kita bawa untuk kami obati dan biaya semua ditanggung oleh pemerintah," ucap Rudi. 

Walaupun tidak termasuk suspect, pasien yang memilih gejala batuk muntah juga akan diobati hingga sembuh, dan seluruh biaya ditanggung. 

Ketua Satgas Covid-19 Kota Batam, Amsakar Ahmad mengatakan proses pendataan dari Camat setempat sudah dilakukan sejak sebelumnya. 

Dari pendataan ini terdata ada 15 nama dari Kecamatan Lubuk Baja dan 18 nama dari Kecamatan Sagulung yang memiliki gejala Covid-19. 

"Kami mencatat nama-nama orang yang ada gejala, ataupun berpergian ke luar negeri dan orang yang pulang dari daerah epidemi di nasional. Orang inilah yang memang nanti akan kami tindak lanjuti dengan tim medis kita," jelasnya. 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews