Lingga - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPR-PKP) Lingga, menyiapkan pipa berukuran 6 inci sepanjang 400 meter untuk membantu suplai air bersih di Ibu Kota Kabupaten Lingga, Daik, akibat krisis air.

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya di DPUPR-PKP Lingga, Deden Trisna Wijaya melalui Kepala Seksi (Kasi) Tata Bangunan dan Lingkungan, Maza'i membenarkan bahwa krisis air bersih di Daik cukup parah.

"Sebenarnya kami sudah dua kali rapat terkait permasalahan air bersih ini. Tanggal 9 Maret lalu kami juga sudah mengadakan rapat di Gedung Daerah Dabo," kata Maza'i kepada Batamnews, Senin (16/3/2020).

Ia menjelaskan, dalam rapat tersebut, pihaknya diminta menyiapkan pipa untuk menyedot air dari Lubuk Emas, Daik Lingga, kemudian dialirkan ke jaringan PDAM Daik. Saat ini pipa tersebut sudah dalam perjalanan menuju Lingga.

"Pipa sekarang dalam perjalan. Yang dibutuhkan PDAM ini pipa berukuran 6 inci sepanjang 400 meter. Jadi pipa ini merupakan langkah darurat yang kita lakukan, termasuk yang Pancur, tim pun sudah turun ke lokasi," ujarnya.

Sedangkan untuk langkah jangka panjang, Maza'i menilai perlu dibangun embung atau waduk. Terutama di Ibu Kota Kabupaten Lingga.

"Tapi kalau untuk pembangunan embung ini kewenangan Bidang Sumber Daya Air (SDA). Kalau kami dari CK ini sebenarnya hanya untuk skala kecil. Kalau untuk jangka pendek, pipanya sudah on the way. Ini hanya untuk musim kemarau, sebagai langkah darurat," sebutnya.

"Besok kami juga ada hearing bersama pihak PDAM dan Komisi II di PDAM Dabo terkait permasalahan ini," pungkas Maza'i.

Sebelumnya, Anggota Komisi III DPRD Lingga, Anwar pun mengaku perihatin melihat kondisi krisis air di Kabupaten Lingga. Padahal, Negeri Bunda Tanah Melayu memiliki sumber air yang berlimpah.

Baca: Lingga Kesulitan Air Bersih, Anwar: Pemda Harus Serius