Cepat Tanggap, Wali Kota Tanjungpinang Batalkan Festival Pulau Penyengat

Cepat Tanggap, Wali Kota Tanjungpinang Batalkan Festival Pulau Penyengat

Pulau Penyengat (Foto: Batamnews)

Tanjungpinang - Festival Pulau Penyengat (FPP) 2020 di Tanjungpinang akhirnya dibatalkan. Pemerintah Kota Tanjungpinang khawatir wabah penyebaran virus corona (Covid-19).

“Penundaan ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan, sambil menunggu perkembangan Covid-19 ini,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Surjadi, setelah rapat OPD dengan Wali Kota, di ruang rapat Lt. III, kantor Wali Kota Tanjungpinang, Jumat (13/3/2020).

Penundaan festival Pulau Penyengat yang dijadwalkan akan berlangsung selama tiga hari, mulai 19-21 Maret, di Pulau Penyengat ini atas arahan Wali Kota Tanjungpinang untuk meniadakan kegiatan-kegiatan mengumpulkan khalayak ramai di tengah penyebaran covid-19 secara global.

"Kami berkomitmen untuk memastikan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Jadi, penyelenggaraan FPP menunggu sampai keadaan benar-benar kondusif," tambah dia. 

Kegiatan FPP ini, kata Surjadi, kolaborasi dengan beberapa unit kerja, seperti Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB), Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB), dan Kantor Bahasa yang merupakan instansi di bawah kementeri pendidikan dan kebudayaan. 

Menteri pendidikan pun sudah mengeluarkan intruksi nomor 35492/A.A5/HK/2020 tentang pencegahan penyebaran corona virus disease (Covid-19) yang menyebutkan agar menunda penyelenggaran acara yang melibatkan banyak orang.

"Karena di bawah kemendikbud, beberapa unit kerja itu sudah menunda kegiatannya. Jadi, kami mengambil sikap yang sama," kata dia. 

Terkait calender of event yang sudah terjadwal, akan kita evaluasi kembali. "Karena memang covid-19 sudah menjadi masalah global. Tentu, kondisi ini tidak kita inginkan bersama," ujar dia.

Penundaan festival ini, adalah komitmen bersama terhadap pencegahan penyebaran virus corona. Namun, dari sisi pariwisata,  ia memastikan kota Tanjungpinang tetap aman untuk dikunjungi wisatawan. "Semua sektor harus saling sinergi untuk mencegah penularan covid-19 ini," tambah dia.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana, Rustam menjelaskan, keputusan penundaan event tahunan tersebut diambil setelah wali kota mendengarkan masukan dan pertimbangan dari wakil wali kota, para asisten, dan kepala OPD terkait wabah virus corona. 

Pertimbangan lainnya, kasus covid-19 telah ditetapkan WHO sejak 2 hari lalu sebagai kejadian pandemi, wabah yang berkembang cepat dan menyebar luas di berbagai negara.

Kemudian adanya edaran dari berbagai kementerian untuk menunda berbagai kegiatan yang melibatkan massa dan kerumunan masyarakat dalam jumlah besar guna menghindari penularan corona virus.

"Jadi, keputusan ini sebagai bentuk komitmen wali kota bahwa melindungi masyarakat adalah lebih penting, daripada berbagai tujuan lainnya yang juga penting seperti, pertumbuhan ekonomi, pendapatan daerah, dan sebagainya," ucap Rustam.

Sebelumnya, festival pulau Penyengat bertemakan "Warisan Kebesaran Engku Puteri Raja Hamidah" akan menyajikan beragam paggelaran seni dan budaya Melayu seperti, pameran, sendratari, zapin Melayu, fashion show, seminar cagar budaya dan makyong keke.

Selain itu, ada permainan tradisonal Melayu seperti, lomba pangkak gasing, perahu jong, lomba membaca gurindam XII, hingga ilustrasi cagar budaya.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews