Batam - Pemerintah tengah menyiapkan RS Khusus Corona di eks camp Vietnam kawasan Pulau Galang, Kota Batam.

Anggota DPD RI Dapil Kepulauan Riau, Richard Pasaribu meminta pemerintah baik pusat dan daerah melakukan pola komunikasi yang baik terkait hal itu ke masyarakat. Termasuk juga untuk komunikasi mengenai wabah virus corona.

"Agar masyarakat tidak panik dan teredukasi untuk tidak sampai terjangkit virus corona. Manajemen komunikasi krisis wabah virus corona sangat perlu dijalankan pemerintah dengan baik. Jangan sampai terjadi simpang siur informasi yang bisa memicu kepanikan di tengah-tengah masyarakat,” ujar Richard usai meninjau proses pembangunan rumah sakit tersebut di Pulau Galang, Kamis (12/3/2020).

Richard juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan kepada pemerintah untuk penyebaran informasi. “Kita percayakan kepada Pemerintah. Jangan justru kita, termasuk media, ikut membuat kepanikan dengan informasi-informasi yang tidak jelas,” kata Richard.

Terkait pembangunan rumah sakit tersebut, Richard mengajak seluruh pihak untuk ikut mendukung “Kita semua harus mendukung pembangunan RS Khusus Virus Corona di Galang, sebagai kebijakan nasional yang dicanangkan pemerintah pusat," ungkapnya

Batam menurutnya sangat diuntungkan karena bekas camp vietnam akan direnovasi untuk keperluan rumah sakit tersebut. Apalagi sesuai protap, pasien yang suspect maupun positif virus corona harus segera ditangani.

“Justru kalau pasien virus corona digabung di RS Umum biasa, peluang menjangkiti pasien-pasien lain, bahkan paramedis, akan lebih besar,” kata Richard.

Richard Pasaribu, juga menyatakan bahwa wabah virus corona sekarang telah menjadi ancaman besar bagi umat manusia di seluruh dunia.

“Oleh karena itu kita harus meningkatkan kewaspadaan dengan menjalani pola hidup sehat dan preventif, dengan secara disiplin menjalankan anjuran-anjuran pencegahan yang sudah disampaikan pemerintah," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pembangunan RS Khusus penyakit menular di Pulau Galang diperkirakan akan selesai pada tanggal 28 Maret 2020. RS tersebut dirancang bisa menangani hingga 1.000 pasien.