Dibanderol Rp 180 Ribu, Drum Air Laku Keras Jelang Rationing ATB

Dibanderol Rp 180 Ribu, Drum Air Laku Keras Jelang Rationing ATB

Pedagang drum bekas di Legenda, Batam Centre meningkat omsetnya jelang rationing air pekan depan. (Foto: Diah/batamnews)

Batam - Warga Batam mulai melirik drum bekas untuk menampung air saat penjatahan suplai (rationing) oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB) pada pekan depan.

Drum tersebut nantinya akan digunakan untuk menampung air sebelum pasokannya terhenti. Warga pun memburu drum air di sejumlah penjual barang bekas di Batam.

Seperti di kawasan Legenda, pedagang membanderol drum bekas berkapasitas 200 liter ini Rp 180 ribu per unit. Penjualan pun meningkat.

Seperti diakui Roy, pedagang barang bekas di Batam Centre, biasanya dia menjual 1 unit per hari. Namun sejak informasi rationing air muncul, dirinya bisa menjual 30 unit drum hanya dalam waktu setengah hari saja.

"Sampai siang ini aja udah terjual lebih dari 30 drum. Satu orang ada yang ambil 2 atau 3, karena info penjatahan ini kan jadi mereka nyiapin wadah cadangan," kata Roy saat ditemui di lapaknya, Jumat (6/3/2020)

Tidak hanya masyarakat umum, toko eceran juga menambah persediaan drum jualan mereka. Drum plastik merupakan jenis drum yang paling dicari masyarakat.

"Drum inilah paling banyak dicari karena memang khusus untuk wadah air. Satu drumnya seharga Rp 180 ribu," ujar Roy.

Roni salah satu pelanggan yang juga memiliki toko eceran mengaku membeli 3 drum untuk persediaan tokonya di Mega legenda.

Semenjak informasi tersebut, sejak pagi tokonya juga mulai diincar oleh warga sekitar yang khawatir dengan persediaan air bersih mereka jika rationing diberlakukan.

"Kemarin belum ada orang cari drum, pagi tadi adalah dua orang yang beli drum. Akhirnya stok drum kami tambah untuk jaga-jaga siapa tahu banyak yang membutuhkan," ucap Roni.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews