Mengintip Waduk Penopang Suplai Air Warga Pulau Batam

Mengintip Waduk Penopang Suplai Air Warga Pulau Batam

Waduk Sei Harapan yang mengering dan masuk level siaga, beberapa waktu lalu. (Foto: Batamnews)

Batam - Pasokan air bersih bagi ratusan ribu warga Batam terancam mulai pertengahan Maret 2020 ini. Seluruh warga Batam harus bersiap menghadapi krisis air ini.

PT Adhya Tirta Batam selaku perusahaan yang memasok air bersih ke warga menyatakan krisis air terjadi karena menyusutnya debit air di Dam Duriangkang, waduk utama yang menjadi penyangga suplai air.

Head of Corporate Secretary PT ATB Maria Jacobus mengatakan dalam rationing ini sejatinya diberlakukan sistem penjatahan air dalam sepekan yakni lima hari mengalir dan dua hari mati.

"Rationing ini merupakan upaya kami untuk memperpanjang usia dam, 23 hari hingga 6 Juli 2020. Jika tidak dilakukan rationing, maka usia dam hanya bertahan 13 Juni saja," kata Maria, Kamis (5/3/2020).

Memang, selama ini kebutuhan air ditopang oleh sejumlah waduk tadah hujan. ATB memanfaatkan air baku dari lima waduk yang dikelola oleh BP Batam.

Berikut lima waduk tadah hujan yang diandalkan untuk menyuplai kebutuhan air bersih warga Batam, sebagaimana dikutip dari situs resmi ATB Batam.

1. Waduk Sei Harapan
Waduk Sei Harapan dibangun Otorita Batam (kini BP Batam) pada 1978, dengan volume air baku yang dapat ditampung mencapai 3.637.000 m3. Air baku dari waduk yang mulai dioperasikan pada 1979 tersebut  untuk memenuhi kebutuhan air baku di wilayah Sekupang, Marina dan sebagian Tiban.

2. Waduk Nongsa
Sama seperti  Waduk Sei Harapan, Waduk Nongsa dibangun Otorita Batam (kini BP Batam) pada 1978 dengan volume air baku yang dapat ditampung sekitar 24.000 m3. Air baku dari waduk yang mulai dioperasikan pada 1979 tersebut untuk memenuhi kebutuhan air di wilayah Nongsa dan sekitarnya.

3. Waduk Ladi
Waduk Ladi dibangun Otorita Batam (kini BP Batam) pada 1985. Satu tahun kemudian waduk tersebut sudah dapat dimanfaatkan dengan volume air baku 9.448.000 m3. Air Baku Waduk Ladi  untuk memenuhi kebutuhan air bersih di sebagian Tiban, Baloi dan Tanjung Uma.

4. Waduk Mukakuning
Waduk Mukakuning dibangun Otorita Batam (kini BP Batam) pada 1989, namun waduk yang dapat menampung air baku hingga 13.147.000 m3 tersebut baru dioperasikan pada 1991. Air baku dari Waduk Mukakununing untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Batu Aji, Sagulung, Tanjung Uncang dan sekitarnya.

5.  Waduk Duriangkang
Waduk Duriangkang dibangun Otorita Batam (kini BP Batam) pada 1990,  namun waduk yang dapat menampung air baku hingga 78.560.000 m3 tersebut baru dioperasikan pada 1991. Air baku Waduk Duriangkang  untuk memenuhi kebutuhan air bersih di hampir seluruh wilayah Batam, mulai dari Kecamatan Sei Beduk, Sukajadi, Batam Centre, Nagoya, Sungai Panas, Bengkong, Batu Ampar, hingga Tanjung Sengkuang.

Terkini, jumlah waduk di Batam pun bertambah seiring dengan selesai dibangunnya dua waduk yakni Waduk Tembesi dan Waduk Sei Gong, di kawasan Barelang.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews