Gema Minang Batam Anggap Wagub Sumbar `Lebay` Tolak Penerbangan dari Batam

Gema Minang Batam Anggap Wagub Sumbar `Lebay` Tolak Penerbangan dari Batam

Bandara Internasional Minangkabau (BIM). (Foto: net)

Batam - Ketua Umum DPP Gema Minang Kota Batam, Antoni Lendra merespons wacana penutupan akses penerbangan Batam-Sumatera Barat yang dilontarkan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit. Menurut Antoni hal itu terlalu berlebihan.

Menurutnya Wakil Gubernur Sumbar itu tidak perlu terlalu cemas terkait wabah tersebut, karena hingga saat ini belum ada kabar bahwa warga Batam terinfeksi virus tersebut.

“Kami meminta kepada Wakil Gubernur Sumatera Barat agar jalur udara Batam-Padang dan Padang-Batam jangan ditutup. Menurut saya pribadi, masyarakat Sumbar yang ada di Kepri tidak terlalu was-was dengan wabah itu karena memang belum ada kasus positif corona di sini,” ujar Antoni, Rabu (4/3/2020).

Antoni menyebutkan, dengan adanya penutupan itu tentunya membuat orang Minang yang ada di Batam sedih. “Kami juga ingin pulang kampung, kami juga ada keluarga dari Sumbar yang ingin ke Batam, kami juga rindu keluarga,” ucapnya.

Antoni menegaskan, meski saat ini dunia sedang dilanda ketakutan terhadap virus corona. Tentunya warga yang ada di Batam sudah mengatisipasi.

Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) berencana menutup penerbangan dari luar negeri dan juga dari Bandara Hang Nadim Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Langkah itu dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisasikan kekhawatiran penyebaran Virus Corona di provinsi tersebut.

"Selain kunjungan luar negeri, saat ini kunjungan dari Batam juga akan dihentikan, karena kekhawatiran akan virus Corona ini," kata Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, seperti diberitakan Klikpositif.com, Selasa (3/3/2020).

Nasrul mengemukakan, beberapa orang yang sering menyeberang dari Singapura ke daerah Batam serta masuk ke wilayah tersebut dikhawatirkan mengidap Virus Corona.

"Karena alasan itu kami menghentikan kedatangan pesawat dari daerah Batam. Agar masyarakat tetap merasa aman dari ancaman virus tersebut," katanya.

Wacana ini juga menjadi perbincangan warga minang yang jumlah perantaunya di Batam sangat banyak.

"Warga dari China disambut pakai kompang sama wagub di Padang. Kami orang minang di Batam mau balek kampung malah dilarang. Bukannya kita kena corona juga," kesal Syaiful, seorang pekerja industri di Batam.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews