Bursa Pilwako Batam 2020

Rian Ernest Terancam Gagal Cawako Independen: Kita Tak Layak, atau Batam Sudah Oke

Rian Ernest Terancam Gagal Cawako Independen: Kita Tak Layak, atau Batam Sudah Oke

Rian Ernest (Foto: Batamnews)

Batam - Peluang kandidat calon wali kota Batam Rian Ernest dan Yusiani Gurusinga di ujung tanduk. Upaya mengumpulkan dukungan dari masyarakat Batam, Kepulauan Riau, terlalu mepet.

Bisa-bisa hanya keajaiban yang membantu Rian Ernest dan Yusiana lolos sebagai calon independen Wali Kota Batam 2020 mendatang. 

"Sekarang sudah terkumpul 1.500 KTP, baru sekitar 5 hari relawan kita bergerak," ujar Rian Ernest, yang kembali menyambangi Kantor Batamnews, Kamis (12/12/2019).

Kendati demikin, Rian mengaku masih optimis, relawannya sampai titik darah penghabisan, agar bisa meloloskan dirinya.

"Kuncinya relawan harus disiplin dan kerja keras," katanya. Rian mengakui, cukup telat terjun ke Batam. Wakil Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia ini mengaku baru terjun bulan November. 

Sedangkan batas waktu pengumpulan KTP serta menyusun tim relawan butuh waktu. Belum lagi tipikal masyarakat yang barangkali masih asing dengan calon independen.

"Batas waktu pengumpulan KTP hingga Februari 2020," kata Rian bersama Yusiani.

Saat ini proses pengumpulan suara dinilai lelaki yang akrab disapa bung Rian tersebut belum maksimal. Sisa waktu pengumpulan KTP yang ditargetkan hingga Februari 2020, dinilainya tidak akan cukup jika hasil yang didapat masih sama. 

"Kalau sehari terkumpul kurang dari 1500 orang, jumlah masuk perhari seperti ini juga ada khawatir tidak terkumpul 60 ribu orang sampai akhir," kata Rian.

Dengan modal yang terbatas, Rian mengaku akan lebih menggencarkan kegiatan sosialisasi di lapangan. Mendatangi rumah-rumah dan menggelar kegiatan sosial. 

Walaupun cemas Rian tetap optimis bisa menaklukkan Batam, seperti perolehan suara di pileg 2019. 

Rian mengatakan, apabila gagal mengumpulkan sekitar 60 ribu KTP, bisa jadi mereka berdua tidak layak untuk Batam. "Atau Batam memang sudah oke," katanya. 

Menurut Rian, di Jakarta, dengan pola yang sama, dia bisa mendapatkan 100 ribu lebih suara untuk jadi calon DPR RI. 

Batam Baru

Selain itu mereka juga gencar melakukan sosialisasi di media digital baik melalui media sosial maupun laman web batambaru.com. Saat ini mereka juga memiliki 100 posko yang tersebar di setiap kecamatan. 

"Gerakan Batam baru ada harapan ada partisipasi dari warga Batam. Jadi kami menggencarkan untuk sosialisasi bahwa kami datang kesini bukan untuk coba-coba. Ada banyak hal yang bisa kami  perbaiki," ujarnya. 

Saat ini pasangan calon walikota independen ini mengaku akan terus berjuang untuk mendapatkan kepercayaan warga. Menurutnya banyak potensi Batam yang saat ini belum diolah secara maksimal. 

"Didalam tubuh Pemko dan BP perlu dibenahi lebih baik lagi. Pulau sehebat ini masa pendapatan asli daerah hanya sekitar 2 triliun. Selain itu penghasilan BP juga sama," paparnya. 

Menurut Rian banyak ruang gelap yang tidak transparan, sehingga investor juga malas untuk masuk. Sehingga pada periode pertama mereka ingin memaksimalkan potensi yang dimiliki Batam, misal fokus di 2 hal yaitu industri dan pariwisata. 

"Kalau sampai akhir KTP tidak terkumpul, berarti Batam tidak percaya Rian Yosi. Mereka menganggap Batam baik-baik saja dan sudah bangga dengan Batam, Berarti saya yang harus pulang ke Jakarta," pungkasnya. 

Menurut Rian keputusan nya untuk pulang bukan berarti ingin uji coba saja, namun Rian tidak ingin merasa khawatir dan akhirnya mengubah keputusan nya untuk membawa nama partai. Baginya jika menang dia tetap atas nama independen, begitu juga jika harus kalah atau mundur. 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews