Batam - PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II) tetap akan melibatkan pengusaha lokal dalam pengembangan Pelabuhan Batu Ampar, Batam.

Komitmen itu sekaligus menjawab kekhawatiran pengusaha  lokal yang telah lebih dulu beroperasi dalam usaha bongkar muat di kawasan tersebut. 

Direktur Utama PT Pelindo II Elvin G Masasya mengatakan keberadaan mereka hanya membantu proses pengelolaan bongkar muat dari kapal ke pelabuhan saja, sehingga mereka masih membutuhkan pengusaha lokal. 

"Aktivitas operasionalnya nanti kami akan bekerjasama dengan perusahaan bongkar muat yang sudah ada. Tidak akan ambil alih tapi bekerja sama. Kami masih butuh pengusaha lokal untuk operasional darat," kata Elvin, baru-baru ini. 

Kehadiran Pelindo II dalam operasional Batu Ampar adalah untuk peningkatan kapasitas bukan untuk mengelola secara keseluruhan. 

Peningkatan kapasitas tersebut  dimulai dengan perbaikan infrastruktur, dan manajemen bongkar muat di Pelabuhan Batu Ampar. Sehingga, bisa meningkatkan fungsi sebagai pusat logistik. 

"Dalam aktivitas ini kan prosesnya ada 3, kapal sandar, bongkar muat dan aktivitas logistik darat, sedangkan kami hanya bertugas untuk peningkatan logistik seperti penyediaan crane saja, dan kapal sandar," ujarnya. 

Romi menyebut keberadaan konsorsium dalam pengelolaan Batu Ampar hanya sebagai investor. Sedangkan kepemilikan aset Pelabuhan Batu Ampar masih BP Batam. 

Proses pengembangan pelabuhan Batu Ampar pun akan dilakukan mulai Maret 2020. Aktivitas revitalisasi akan dimulai dari pelabuhan utara yang minim aktivitas. 

"Selama ini sudah ada aktivitas di sisi selatan, Pelindo dua akan memulai pengelolaan Batu Ampar dari utara yang selama ini belum maksimal untuk pelayanan kapal. Sehingga selama proses pengerjaan, aktivitas bongkar muat tetap bisa berjalan," ucapnya.