Ini Proses Melahirkan Secara Normal, Calon Ibu Wajib Tahu!

Ini Proses Melahirkan Secara Normal, Calon Ibu Wajib Tahu!

Ilustrasi ibu hamil berpikir. (Foto:shutterstock.com)

Jakarta - Ibu akan melahirkan normal dalam waktu dekat? Sebelum mengetahui proses melahirkan normal, ada baiknya untuk membaca artikel berikut.

Ibu yang akan melahirkan normal juga wajib mengetahui tips-tips berikut seperti membicarakan kepada dokter kandungan tentang keinginan untuk melahirkan normal. Dokter yang mengetahui riwayat kesehatan ibu dan janin akan dapat memberitahukan apakah ibu dapat menjalani persalinan normal.

Yakinkan diri bahwa metode melahirkan normal dipilih demi kebaikan ibu dan janin. Ingatlah keuntungan-keuntungan yang akan ibu dapatkan dari melahirkan normal, seperti antara lain proses pemulihan yang cepat setelah melahirkan. Mintalah dukungan dari suami untuk terus menyemangati menjelang hari persalinan.

Terakhir, ketahui risiko melahirkan normal. Selalu ada risiko pada setiap jenis persalinan. Komplikasi melahirkan bisa saja terjadi jika janin berada dalam posisi sungsang. Karena itu selalu ikuti petunjuk dokter.

Berikut proses melahirkan normal:

1. Kontraksi Rahim

Tahap pertama pada proses melahirkan normal dimulai dengan kontraksi rahim. Kontraksi rahim ketika akan melahirkan jaraknya semakin pendek yaitu hingga setiap 5 menit sekali.

2. Pembukaan

Proses melahirkan diawali dengan pembukaan. Pembukaan ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah karena serviks mulai membuka dan mendatar.

Tahap ini bisa berlangsung selama beberapa jam atau malah beberapa hari.

Tahap ini terbagi atas 2 fase. Fase pertama yakni pembukaan serviks yang berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm. Fase kedua terbagi atas 3 sub fase yaitu akselerasi, steady, dan deselerasi.

Saat pembukaan, kontraksi rahim akan secara berkala mendorong bayi menuju jalan keluarnya atau jalan lahir. Pembukaan disebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir telah mencapai pembukaan 10 atau 10 cm. Ini berarti bayi siap keluar dari rahim.

Masa ini merupakan masa yang paling sulit ketika melahirkan karena kemungkinan ibu akan merasakan sakit yang hebat dan sering. Ibu akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan merasa adanya tekanan yang sangat besar ke arah bawah seperti ingin buang air. Jangan lupa atur pernafasan agar memudahkan proses melahirkan.

3. Ketuban Pecah

Pada tahap ini, kontraksi lebih sering dan semakin kuat. Kepala bayi makin dekat ke vagina, dan ketuban pecah sehingga airnya keluar.

4. Keluarnya Bayi

Pada tahap ini, rasa mulas yang dirasakan semakin hebat dan sering. Kepala bayi akan terus turun hingga masuk pada ruang panggul sehingga terjai tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengeden. Ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda anus terbuka.

Meski belum terjadi pembukaan yang sempurna, ada tekanan besar untuk mendorong. Hal ini disebabkan oleh rahim yang terus ingin mendorong. Dokter akan meminta ibu melakukan dorongan secara perlahan atau sebaliknya.

Ada juga ibu yang pembukaan sudah sempurna, namun tidak merasa adanya tekanan yang besar untuk mendorong. Hal ini karena bayi sedang melakukan gerakan di panggul dan mengubah posisi kepala untuk menemukan posisi keluar yang terbaik. Dokter akan memberikan anestesi epidural dengan disuntikkan pada daerah punggung untuk mengurangi rasa sakit pada daerah vagina, rahim, dan leher rahim. Apabila keinginan ibu untuk mendorong rendah atau hampir tidak ada, dokter akan memandu ibu untuk mendorong.

Setelah ibu diminta dokter mengedan, bayi perlahan-lahan keluar. Kepala bayi akan mulai terlihat. Vulva akan terbuka dan perineum akan meregang. Dengan mengeden yang dipandu oleh dokter, maka bayi akan keluar.

Bayi biasanya keluar dengan kepala menghadap ke punggung ibu terlebih dahulu. Setelah kepala menyembul keluar, kepala berputar arah lalu disusul keluarnya bahu hingga kaki. Ini adalah kontraksi terakhir dan bayi keluar sepenuhnya. Kemudian tali pusat akan dipotong.

5. Plasenta

Tahap terakhir adalah keluarnya plasenta. Biasanya plasenta keluar 15 menit setelah bayi lahir. Dokter akan membantu plasenta keluar dengan menariknya secara perlahan seiring dorongan dari rahim ibu. Setelah plasenta dikeluarkan, dokter akan menjahit vagina yang sebelumnya terbuka cukup lebar sebagai jalan keluar bayi saat melahirkan dengan cara normal.

6. IMD

Ibu mulai bisa menyusui bayi atau inisiasi menyusui dini (IMD). IMD dilakukan dalam kurun waktu 30-60 menit setelah melahirkan normal.

Selama proses akan melahirkan, ada beberapa tips agar ibu melahirkan normal dengan lancar dan cepat. Tipsnya seperti senam ibu hamil, latihan kegel, latihan pernafasan dengan yoga, dan berhubungan suami istri.

(*)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews