16 Penumpang Sekapal dengan Suspect Corona di Batam Tengah Dilacak

16 Penumpang Sekapal dengan Suspect Corona di Batam Tengah Dilacak

Petugas RSBP Batam tengah mengevakuasi seorang pasien yang diduga terjangkit virus corona di Batam (Foto: Batamnews)

Batam - Para penumpang Wavemaster 6 dari Singapura yang sekapal dengan R (40), suspect corona yang kini diisolasi di RSUD Embung Fatimah tengah dilacak keberadaannya oleh tim medis Dokkes Polda Kepri dan Disduk Capil.

Wamemaster 6 bertolak dari Pelabuhan Tanah Merah, Singapura menuju Pelabuhan Internasional Batam Centre, Rabu (29/1/2020). Dari manifest kapal ada sebanyak 17 penumpang termasuk R.

Kabid Dokkes Polda Kepri, Kombes Pol Muhammad Haris mengatakan pihaknya akan melibatkan Intelejen Polda Kepri, Intelijen Polrestabes Barelang, Imigrasi dan Disduk Capil untuk menelusuri keberadaan penumpang yang satu kapal dengan R.

"Yang WNA kita berkoordinasi dengan imigrasi untuk melacak keberadaannya. Biasanya disitu ada tujuan dan kemana dia pergi. Kemudian untuk WNI akan dilihat dari data kependudukan. Makanya nanti kami juga akan berkoordinasi dengan Disdukcapil untuk mengetahui keberadaan para penumpang," pungkasnya.


ABK Wavemaster 6 dikarantina di Asrama Haji

Pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam melakukan pemeriksaan kepada ABK feri Wive Master 6 yang ada dikapal bersama suspect R

Proses karantina seluruh kru kapal yang bersangkutan dilakukan di Asrama Haji sesuai kesepakatan lokasi karantina.

"Kru kami lakukan pengkarantinaan sementara. Jika negatif, masa karantina selesai jika positif akan kita periksa lebih lanjut," ujarnya.

Jika pasien yang bersangkutan terindikasi positif, maka kru lainnya akan menjalani karantina selama 28 hari, terhitung sejak hari pertama karantina dilakukan.

Sedangkan untuk penumpang lainnya saat ini terus dilakukan pelacakan.

"Terhadap kapal, kita lakukan desinfeksi dan pembersihan untuk selanjutnya kapal bisa digunakan kembali untuk beroperasi. Tapi kru kita akan mengkarantina sampai hasil laboratorium terkonfirmasi," jelasnya

 

R biasa bolak-balik Singapura

Seorang suspect pnemonia (virus corona) tengah diisolasi di RSUD Embung Fatimah, Batam. Pihak medis sedang memastikan kondisi kesehatan R, pria berusia 40 tahun tersebut dan masih menunggu hasil uji lab.

Pada 22 Januari lalu, pasien itu pulang ke rumahnya dari Singapura. Selama tiga hari di rumah ia menderita pilek dan batuk.

Pada tanggal 26 Januari, R kembali ke Singapura via Pelabuhan Batam Center. Ia turun di pelabuhan Tanah Merah, Singapura. Keberangkatan ini untuk bekerja karena yang bersangkutan bekerja di perkapalan.

Dari Pelabuhan Tanah merah R naik taksi ke dermaga speedboat yang membawanya ke sebuah perairan di Singapura tempat kapal tugboat. Pada 27 Januari demamnya semakin parah.

Atas saran kapten dan kru kapal (teman kerja R), Ia di pulangkan ke Batam agar bisa beristirahat di rumah pada 29 Januari. R pulang via Pelabuhan Tanah Merah ke Pelabuhan Batam Center dengan Feri MV Wavemaster 6 dan tiba di Batam sekitar pukul 12.00 WIB.

Pada pukul 13.00 WIB R dibawa oleh istrinya ke RSUD Embung Fatimah.

Dari rekapan medis yang diterima Batamnews R menderita demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, sakit kepala, lemah/malaise, menggigil, nyeri otot, mual.  

Suhu tubuh saat masuk RS berada pada 38,8°C. Namun 1 jam kemudian suhu tubuh 40°C. R sendiri dari rekam medisnya tidak memiliki riwayat penyakit DM, hypertensi, liver, ginjal.

Dokter mendiagnosa ada masalah paru-paru dengan gejala pneumonia yang diduga disebabkan virus corona. Akhirnya pukul 21.20 WIB malam itu ia dipindahkan ke ruang isolasi.

"Dilakukan pengambilan spesimen serum tanggal 29 Januari 2020 pukul 20.15 WIB oleh petugas BTKL Batam," terang petugas medis.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews