Batam - Salah satu perusahaan teknologi asal Amerika, Citylift melirik Batam sebagai referensi ekspansi di Asia.

Perusahaan dari Oakland, California ini mengelola sistem parkir otomatis dengan biaya yang lebih rendah dibanding parkir konvensional. Mereka sebelumnya sudah melakukan proses manufaktur di Tiongkok.

Citylift menjajaki kerjasama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Adapun pada tahap awal, pihak perusahaan melakukan kunjungan yang diwakilkan langsung oleh Co-founder Citylift, Michael Ghielmetti didampingi Chief Technology and Supply Chain CityLift, Brandon Richardson.

Ghielmetti mengatakan,  awalnya Indonesia tidak masuk dalam daftar ekspansi Citylift. Namun, salah satu rekan bisnis perusahaan di Singapura mengakui bahwa Batam sangat cocok dengan produk maupun layanan, yang dimiliki oleh perusahaan.

“Rekan kami di Singapura sangat merekomendasikan Batam karena dinilai cocok untuk produk kami. Setelah mencari informasi dan bertemu langsung dengan BP Batam, kami sangat senang dan puas atas informasi dan asistensi yang diberikan kepada kami,” kata Michael.

Michael dan rekannya Brandon semakin yakin untuk berinvestasi di Batam. setelah melihat presentasi Batam dan berdiskusi tentang investasi secara menyeluruh dengan System Online Single Submission (OSS)

“Selain adanya tenaga kerja terampil, Batam juga memberikan insentif dan keuntungan bagi perusahaan yang berorientasi ekspor seperti perusahaan kami. Beberapa insentif itu antara lain tidak dikenakannya pajak pertambahan nilai, pajak ekspor impor, serta pajak penjualan atas barang mewah. Batam benar-benar memanjakan investor,” ujarnya.

Direktur Promosi dan Humas BP Batam, Dendi Gustinandar menyebut BP Batam menyambut positif rencana ekspansi Citylift bagi Kota Batam.

“Kami sangat senang, karena Batam terpilih menjadi salah satu dari tiga pilihan utama untuk relokasi Citylift di Asia. Tentunya BP Batam berkomitmen untuk mengawal investasi ini hingga selesai,” ungkapnya.

Dendi berharap, investasi Citylift akan membawa dampak positf yang signifikan dalam perkembangan ekonomi setelah melihat presentasi dari perusahaan tersebut.

“Dalam 5 tahun, pertumbuhan perusahaan mereka sebesar 6.000 persen. Hal ini kami harapkan dapat menjadi nilai tambah bagi perekonomian di Indonesia, khususnya Batam,” pungkasnya.