Apindo Belum Rasakan Gebrakan HM Rudi di BP Batam

Apindo Belum Rasakan Gebrakan HM Rudi di BP Batam

Rafki Rasyid. (Foto: Batamnews)

Batam - Kinerja Badan Pengusahaan (BP) Batam dalam 100 hari pertama dijabat Kepala ex officio HM Rudi selaku Wali Kota Batam juga dikiritik Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, Rafki Rasyid.

Namun Rafki juga memaklumi situasi di mana proses pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) BP Batam masih terganjal di kementerian. Kendati demikian menurutnya, Rudi selaku Kepala ex officio BP Batam harus bergerak cepat.

Rafki menyebut belum ada perubahan dan dampak yang signifikan terhadap dunia usaha di Batam. Beberapa perbaikan yang mereka harapkan dalam 100 hari pertama kerja Kepala BP Batam, menurutnya belum terlaksana.

"Kita sempat sampaikan juga kemarin terkait terhambatnya proses pelayanan ini," kata Rafki, Senin (6/1/2020).

Ia memaklumi alasan Kepala BP Batam terkait SOTK baru di BP Batam belum diresmikan.

"Mungkin Pak Rudi masih butuh waktu membenahi internal BP Batam ya. Karena kita tahu sampai saat ini SOTK BP Batam juga belum selesai. Sehingga menghambat beberapa proses perizinan di BP," ujarnya.

Rafki meminta agar kendala tersebut tidak dibiarkan begitu lama. Dia berharap perbaikan kondisi investasi di Batam saat ini, bisa segera direalisasikan. Karena saat ini kondisi dunia usaha di Batam cukup sulit akibat pengaruh ekonomi global yang tidak menentu.

"Jika terlalu lambat pembenahan dilakukan, kita khawatir investor bisa hengkang seperti tahun 2017 yang lalu. Jadi BP Batam harus gerak cepat dalam hal ini," katanya.

Jika kondisi investasi di Batam bisa dibenahi dengan cepat, dinilai bisa cukup membantu dunia usaha mempertahankan operasionalnya. Dengan begitu diharapkannya perekonomian Batam bisa terus terjaga dengan baik.

Sebelumnya, Kepala BP Batam Rudi menyebutkan baru menyelesaikan SOTK, dua minggu yang lalu secara internal. "SOTK ini baru akan diajukan Kementerian Perekonomian, baru pejabat terkait akan dilantik," ujarnya.

Rudi menyebutkan akan membenahi permasalahan lahan terlebih dahulu untuk  sarana berinvestasi. Menurutnya lahan di Batam di monopoli oleh beberapa pihak untuk investasi sehingga memiliki harga yang cukup tinggi ke investor.

"Kedepannya yang perlu menjadi catatan adalah, lahan bukan untuk sumber investasi namun untuk sarana investasi. Sehingga ini yang akan benahi dahulu," ujarnya.

Sebelummya aksi unjuk rasa dilakukan seorang diri oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batam, Jadi Rajagukguk yang mengaku kecewa dengan BP Batam pasca 100 hari dijabat secara rangkap oleh Wali Kota Batam Rudi sebagai Kepala BP Batam ex officio.

Jadi melakukan orasinya di depan Gedung BP Batam, Senin (6/1/2020) pagi.

 

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews