Manchester - Ole Gunnar Solskjaer terkesan dengan pencapaian Liverpool sejauh ini. Dia pun berharap Manchester United bisa mengikuti jejak The Reds asuhan Juergen Klopp itu.

Setelah terpuruk sejak menjuarai Liga Champions pada 2005, Liverpool perlahan mulai bangkit di era Klopp. Empat tahun selepas diangkat jadi manajer pada Oktober 2015, pria asal Jerman itu menepati janjinya meraih trofi.

Didukung skuat yang mumpuni dan manajemen klub yang tertata rapi, Liverpool menjuarai Liga Champions yang dilanjutkan Piala Super Eropa, dan terakhir Piala Dunia Antarklub. Belum pernah ada klub Inggris yang bisa menyapu bersih turnamen internasional dalam setahun.

Sementara di Premier League, setelah kegagalan menyakitkan musim lalu karena selisih satu poin dari juara bertahan Manchester City, Liverpool kini berlari sendirian di puncak klasemen. Mereka belum pernah kalah dari 17 pertandingan, 16 menang dan satu seri.

Ketika Liverpool menuju era barunya bersama Klopp, rival abadinya, MU, justru masih berkutat dengan berbagai persoalan sejak ditinggal Sir Alex Ferguson tahun 2013. Bahkan prestasi MU tak membaik meski sudah empat kali melakukan pergantian pelatih.

Beratus-ratus juta paun dihabiskan, tapi tak satupun pemain bintang itu memberikan dampak besar secara konsisten untuk tim, termasuk Paul Pogba. MU di tangan Ole Gunnar Solskjaer dalam setahun terakhir juga naik-turun.

Terkait hal tersebut, Solskjaer memaklumi karena setiap tim punya siklusnya masing-masing. Kini Solskjaer berharap MU bisa pelan-pelan memperbaiki diri agar mengikuti jejak Liverpool-nya Klopp seperti sekarang, baik dari sisi prestasi maupun permainan.

"Kami mau menjadi tim yang dominan saat bermain dan mampu merobek lini pertahanan lawan," ujar Solskjaer yang dilansir Sportskeeda.

"Liverpool butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa seperti itu dan kami harus tetap berusaha membentuk itu, karena kami ingin ke arah sana," sambungnya.

"Kami memang bagus saat serangan balik, betul kalau kami punya kecepatan, pemain yang lincah dan cepat, kami harus tetap seperti itu karena itu ada dalam masa peralihan ini. Kami hanya harus lebih baik saat membongkar tim yang bertahan total."

"Kami harus lebih bisa membongkar pertahanan lawan dan lebih baik saat menghentikan serangan baik lawan - tim sedang mempelajari itu dan terus berkembang. Saya yakin ada peningkatan dari tim dan semoga juga di musim depan," demikian dia.

(*)