Terkait Sembako, Disperindag Paparkan Kondisi di Kepri Jelang Natal dan Tahun Baru

Terkait Sembako, Disperindag Paparkan Kondisi di Kepri Jelang Natal dan Tahun Baru

Operasi pasar. (Foto: Ilustrasi)

Tanjungpinang - Jelang natal dan tahun baru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Kepri intens memantau persediaan sembako.

Tim Disperindag juga melakukan monitoring di daerah pulau yang biasa terkendala pasokannya akibat cuaca seperti Natuna, Anambas dan Lingga.

Kadisperindag Kepri, Burhanuddin mengatakan, sejauh ini pihaknya berani mengatakan jika ketersediaan dan pasokan sembako dalam kondisi stabil.

"Kami menjamin stok kebutuhan pokok masyarakat Kepri untuk menghadapi Natal dan Tahun Baru 2020 aman," kata Burhanuddin di Tanjungpinang, Selasa (17/12/2019).

Dikatakannya, pola penyebaran atau pembagian kebutuhan pokok yang akan dilakukan Bulog dilakukan secara per divre. Untuk Bulog Sub Divre Tanjungpinang yang membawahi Tanjungpinang, Bintan, Anambas, Natuna dan Lingga persediaan beras ada sebanyak 3,500 ton.

"Untuk stok gula, minyak dan daging jumlah pastinya saya lupa. Namun data di Bulog untuk stok keseluruhannya mencukupi untuk tiga bulan kedepan," ujarnya.

Burhanuddin mengatakan, masalah pendistribusian barang-barang kebutuhan masyarakat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan.

Untuk pengangkutan saat ini diutamakan membawa barang kebutuhan pokok masyarakat. Baik itu melalui kapal Roro dan Kapal-kapal angkut barang yang selama ini melayaninya, termasuk kapal Pelni.

"Kita semua sudah komitmen, untuk mengutamakan barang kebutuhan pokok dulu, dan barang ini distok di gudang-gudang di Anambas, Natuna dan Lingga termasuk ke daerah terpencil yang ada di Kepri," tuturnya.

Bukan itu saja tambahnya, nantinya dinasnya dan Bulog akan melakukan operasi pasar, guna penyaluran barang-barang kebutuhan tersebut.

"Operasi pasar ini tentunya dilakukan di setiap daerah dan akan koordinasi dengan Pemda tentunya," katanya.

Untuk stok beras di Bulog Batam yang membawahi Batam dan Karimun stoknya ada sebanyak 3.000 ton lebih. Stok itu akan memenuhi kebutuhan hingga enam bulan kedepan.

"Untuk operasi pasar di Batam hanya memerlukan sebanyak 150 ton per bulan, sedangkan untuk Bulog Tanjungpinang 500 ton per bulannya," terangnya.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews